Indonesia menyerukan strategi mitigasi bencana maritim di forum PBB
Penguatan sistem juga dapat mendukung pertukaran data yang dapat dimanfaatkan dalam mewujudkan impian laut aman bagi seluruh negeriJakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyerukan upaya konkrit strategi mitigasi potensi bencana yang bersumber dari laut dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Barcelona, Spanyol, Selasa.Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan ada sejumlah strategi yang ditawarkan Indonesia yang juga bisa diterapkan para kepala negara di dunia dalam mewujudkan laut aman.
Strategi tersebut antara lain, setiap negara harus membentuk aliansi untuk membangun jaringan yang melibatkan akademisi, lembaga penelitian, antar pemerintah, serta kemitraan pemerintah-swasta.
Strategi berikutnya adalah setiap negara harus memperkuat konteks lokal bagi masyarakat di daerah terpencil, serta menjamin keterlibatan sektor swasta untuk mempercepat pencapaian sistem peringatan dini untuk semua (EW4ALL) yang cepat, tepat, akurat, mudah dipahami dan ditanggapi, serta cakupan wilayahnya. lebar.
Dengan demikian, menurutnya, mitigasi bencana dari laut bisa berjalan baik, atau dampaknya bisa diminimalisir karena semuanya dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan secara kolaboratif, termasuk melibatkan masyarakat lokal.
Baca juga: Ilmuwan Identifikasi Keberadaan 75 Sesar Aktif di Pulau Jawa
Baca juga: BNPB Rekomendasikan Pemudik Gunakan InaRisk untuk Pantau Risiko Bencana
“Memperkuat sistem juga berarti mampu mendukung pertukaran data yang dapat dimanfaatkan dalam mewujudkan impian lautan yang aman bagi seluruh negara di dunia,” ujar Kepala BMKG kepada perwakilan negara peserta forum PBB bertajuk “Gaps dan Strategi Laut yang Aman dan Terprediksi”.
Dwi menyadari bahwa menerapkan strategi agar terjadi pertukaran data bukanlah hal yang mudah, namun bukan berarti tidak bisa dilaksanakan mengingat fungsinya sangat penting untuk menciptakan keamanan maritim suatu negara, bahkan seluruh negara di dunia.
Setidaknya, kata dia, penerapan strategi tersebut dapat mempersempit kesenjangan upaya penanganan bencana secara cepat dan tepat yang masih menjadi pekerjaan rumah saat ini.