NEWS

Berita Trending Terupdate

UmumUnik

Leverkusen meraih kemenangan saat menjamu Freiburg, 3-2

Jakarta (ANTARA) – Bayer Leverkusen menang saat menjamu SC Freiburg dengan skor 3-2 pada laga pekan ke-26 Liga Jerman yang berlangsung di Stadion Europa-Park, Freiburg, Minggu malam WIB.Mengawali babak pertama, Leverkusen langsung memimpin pada menit ke-2. Umpan terobosan Alejandro Grimaldo dengan tenang diselesaikan Florian Wirtz yang bebas dari penjagaan di kotak penalti. Leverkusen memimpin 1-0.

Tak butuh waktu lama bagi tuan rumah Freiburg untuk menyamakan kedudukan. Pada menit ke-10, umpan terobosan Lucas Holer dimaksimalkan melalui tendangan dari dalam kotak penalti Ritsu Doan dan membuat kedudukan kembali menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Leverkusen terus berusaha membongkar pertahanan Freiburg yang cukup ketat mengantisipasi pergerakan pemain lini kedua Leverkusen.

Baca juga: Bayern Semakin Tertinggal dari Leverkusen Usai Diimbangi Freiburg 2-2

Pada menit ke-24, tim tuan rumah mengancam namun tembakan Merlin Rohl masih melebar di sisi kanan gawang Lukas Hradecky.

Hampir menjelang babak pertama berakhir, tepatnya pada menit ke-40, Adam Hlozek melepaskan tembakan usai memanfaatkan bola lepas di depan gawang Noah Atubolu. Leverkusen memimpin 2-1.

Hingga peluit akhir babak pertama dibunyikan, Leverkusen masih mempertahankan keunggulan 2-1. Sepanjang babak pertama, tim asuhan Xabi Alonso memblok pertahanan tuan rumah dengan menguasai 69 persen bola dan melepaskan total delapan tembakan.

Freiburg yang praktis memanfaatkan serangan balik melepaskan enam tembakan sepanjang babak pertama.

Baca juga: Dari “Neverkusen” hingga “Treblekusen” berkat keajaiban Xabi Alonso

Di babak kedua, Freiburg mencoba lepas dari tekanan dengan memainkan bola lurus ke depan.

Namun petaka menimpa pada menit ke-53, lewat skema serangan balik dari sisi kanan, Jeremie Frimpong melepaskan umpan silang yang disundul Patrick Shick tepat ke sisi kanan gawang Atobolu. Leverkusen pun menjauh dengan keunggulan 3-1.

Tertinggal dua gol tak membuat Freiburg bisa lepas dari tekanan ‘Die Werkself’ yang tak membiarkan pergerakan bola Freiburg mencapai sepertiga akhir lapangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *