NEWS

Berita Trending Terupdate

UmumUnik

Korea Selatan meminta para dokter untuk terus melayani pasien di tengah aksi mogok kerja

Seoul (ANTARA) – Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo pada Minggu meminta para dokter menahan diri di tengah aksi mogok yang meluas untuk memprotes keputusan pemerintah menambah jumlah kursi pendaftaran sekolah kedokteran.Para dokter telah memperingatkan bahwa mereka akan melakukan serangan besar-besaran dan tindakan lainnya.

Mereka mengambil langkah ini sebagai perlawanan terhadap keputusan pemerintah, yang diumumkan awal bulan ini, untuk menambah kuota mahasiswa baru sekolah kedokteran sebanyak 2.000 orang pada tahun depan.

Tambahan jumlah ini menandai peningkatan tajam kuota mahasiswa kedokteran dari saat ini sebanyak 3.058 kursi.

“Jika dokter benar-benar mengambil tindakan yang mengakibatkan kekosongan layanan kesehatan, maka dampaknya akan merugikan masyarakat,” kata Han dalam pernyataannya.

“Kesenjangan pelayanan kesehatan akibat tindakan kolektif ini merupakan hal yang tidak boleh terjadi, karena dapat membahayakan nyawa dan kesehatan masyarakat,” tambah Han.

Han menekankan bahwa upaya pemerintah untuk mereformasi sektor medis hanya dapat berhasil jika negara tersebut memiliki lebih banyak dokter.

Pernyataan perdana menteri tersebut muncul setelah dokter magang dari lima rumah sakit umum besar di Seoul menyatakan akan menyerahkan surat pengunduran diri pada Senin (19/2).

Mereka pun memutuskan untuk pulang kerja keesokan harinya.

“Mengingat waktu yang dibutuhkan untuk melatih dokter spesialis, kami tidak bisa lagi menunda peningkatan ini. “Bukan hanya pasiennya yang menua, tapi juga dokternya,” kata Han.

Ia juga menegaskan, kuota tersebut tidak bertambah dalam 27 tahun terakhir.

Han menegaskan kembali bahwa pemerintah akan terus memberikan insentif bagi para dokter, termasuk membangun “jaring pengaman” untuk mengurangi tanggung jawab pidana mereka jika terjadi malpraktik.

Korea Selatan juga sebelumnya berjanji untuk mengalokasikan 10 triliun won (Rp 115 triliun) pada tahun 2028 untuk meningkatkan kompensasi layanan medis di bidang-bidang penting, dan untuk menarik lebih banyak dokter untuk berpraktik di sektor-sektor yang berisiko lebih tinggi.

Dalam pernyataan terpisah, Menteri Kesehatan Korea Selatan Cho Kyoo-hong mengatakan pemerintah terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan para dokter, dan mendesak mereka untuk tidak melakukan tindakan mogok kolektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *