NEWS

Berita Trending Terupdate

Umum

Israel dan Hamas rampungkan gelombang kedua pertukaran tahanan-sandera

Taher al-Nono, penasihat pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, mengatakan Israel telah melanggar perjanjian, khususnya terkait masuknya truk bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, seorang pejabat Israel mengancam bahwa jika kelompok sandera Israel yang kedua tidak dibebaskan oleh Hamas sebelum tengah malam, tentara Israel akan “memulai kembali operasi darat” di Jalur Gaza, media Israel melaporkan tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

“Hambatan” tersebut kemudian diselesaikan melalui “kontak Qatar-Mesir dengan kedua belah pihak,” menurut pengumuman juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari pada Sabtu malam.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada Minggu pagi bahwa mereka telah menerima daftar sandera baru yang dijadwalkan akan dibebaskan hari itu dalam gelombang ketiga dari empat gelombang yang dijadwalkan.

Di bawah mediasi Qatar dan Mesir, Hamas dan Israel pada hari Rabu menyetujui gencatan senjata kemanusiaan selama empat hari untuk menerapkan penghentian sementara pertempuran antara kedua belah pihak.

Setelah perjanjian gencatan senjata mulai berlaku pada Jumat (24/11), Hamas membebaskan 24 sandera, termasuk 13 warga Israel, 10 warga Thailand, dan satu warga Filipina, sementara Israel membebaskan 39 tahanan Palestina.

Pembebasan warga negara non-Israel bukan bagian dari perjanjian gencatan senjata.

Wartawan: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *