Gedung Putih optimis setelah usulan gencatan senjata Hamas
Lebih dari 31 ribu warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan lebih dari 73 ribu lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan dasar.
Israel juga menerapkan blokade yang melumpuhkan wilayah kantong Palestina, menyebabkan penduduknya, terutama penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Perang Israel telah mengakibatkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang telah melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang keputusan sementara ICJ pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat pagi menyetujui rencana invasi ke kota Rafah di Gaza selatan, tempat sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina mencari perlindungan.
Kirby mengatakan AS belum melihat adanya rencana seperti itu, namun akan “menyambut baik kesempatan untuk mempertimbangkan rencana semacam itu.”
Dia menekankan bahwa Washington tidak akan “menyerah pada rencana yang tidak memperhitungkan jutaan pengungsi di Gaza yang membutuhkan tempat berlindung, di mana mereka dapat diselamatkan dari pertempuran.”
“Kami tidak dapat mendukung serangan besar-besaran di Rafah jika tidak mencakup rencana yang kredibel, dapat dicapai, dan dapat dilaksanakan untuk menjaga keselamatan dan keamanan lebih dari satu juta warga Palestina yang mencari perlindungan di Rafah,” katanya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Kapal Bantuan Kemanusiaan Menjatuhkan Bantuan ke Gaza Utara
Baca juga: Warga Palestina Suarakan Keprihatinan atas Operasi Militer Israel di Rafah
Baca juga: Hamas mengatakan telah menyampaikan visinya untuk gencatan senjata di Gaza kepada mediator
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Redaktur: Atman Ahdiat
Hak Cipta © ANTARA 2024