Tutup STQH Nasional XXVII, Wamenag: STQH harus memberikan dampak sosial bagi masyarakat
Jambi (ANTARA) — Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki menutup resmi acara Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah Al-Hadits (STQH) Nasional XXVII Jambi, Senin.
Dalam kesempatan itu Wamenag menyampaikan bahwa acara STQH Nasional harus menumbuhkan kecintaan dan kesadaran umat Islam khususnya generasi muda untuk memperdalam makna Al-Qur’an dan Hadist.
“Gema acara STQH ini harus memberikan dampak sosial dan sentuhan dakwah yang berkesan bagi masyarakat dan bangsa yang penuh dinamika dan tantangan saat ini,” ujarnya.
Menurut dia, acara Agama seperti STQH tidak hanya diadakan untuk mencari juara di setiap cabang dan kelompoknya. Lebih dari itu, penyelenggaraan STQH harus mampu mencetak insan-insan yang berkualitas.
“Pelaksanaan STQH Nasional ke-27 Tahun 2023 harus mampu membentuk manusia berkualitas, yaitu manusia yang selalu cenderung pada jalan lurus dalam berperilaku, bekerja, dan bermasyarakat,” kata Wamenag.
Wamenag juga mengajak generasi muda untuk menanamkan pemahaman yang benar tentang pandangan Islam terhadap keberagaman.
“Persoalan menarik yang perlu dikaji lebih lanjut pada generasi milenial adalah pemahaman makna multikulturalisme dalam Al-Quran. “Sejak dini, generasi Islam harus ditanamkan pemahaman yang benar mengenai bagaimana Islam memandang keberagaman dalam masyarakat, ” tutupnya.
Selain Wamenag, hadir pula Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin, Kepala Atase Agama dan Pendidikan Kedutaan Besar Arab Saudi, Syeikh Ahmed bin Essa Al-Hazmi, Gubernur Jambi Al Haris, Gubernur seluruh Indonesia beserta perwakilannya, serta Pejabat Kementerian Agama Pusat dan Daerah.