NEWS

Berita Trending Terupdate

Umum

Trudeau sebut agresi Israel di Gaza ancam peluang damai

TRENTON (ANTARA) – Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Jumat mengatakan bahwa pembalasan Israel terhadap Hamas dan pembunuhan warga sipil Palestina membahayakan peluang perdamaian jangka panjang di wilayah tersebut.“Kanada sangat prihatin dengan jumlah korban sipil di Gaza,” kata Trudeau kepada wartawan pada KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di Amerika Serikat, ketika serangan Israel di Jalur Gaza memasuki hari ke-43.

Sejak Israel membombardir Gaza pada 7 Oktober 2023 – sebagai respons terhadap serangan kelompok perlawanan Palestina Hamas – lebih dari 12.000 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 8.300 wanita dan anak-anak, sementara lebih dari 30.000 lainnya terluka, menurut angka terbaru pihak berwenang. lokal.

Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja, juga rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung.

Blokade Israel juga memutus pasokan bahan bakar, listrik dan air ke Gaza, serta mengurangi pasokan bantuan yang seharusnya dikirim ke daerah kantong tersebut.

Sedangkan korban tewas di Israel mencapai sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi.

Kanada mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.

“Bukan hanya karena banyaknya korban jiwa…, tapi juga karena jalan menuju negara Yahudi yang aman, layak dan mandiri, serta negara Palestina yang merdeka dan terjamin, menjadi semakin sulit dengan segala penderitaan yang dialami rakyat Palestina. mengalaminya,” kata Trudeau.

Dia mengkritik warga Kanada yang mengungkapkan kemarahannya di tengah emosi kuat yang dipicu oleh perang.

“Entah itu adalah seorang wanita berhijab yang diludahi, atau seorang anak Yahudi yang pergi ke kampus dan merasa tidak aman, atau adanya tembakan di sekolah-sekolah Yahudi, atau meningkatnya Islamofobia yang mengerikan seiring dengan meningkatnya antisemitisme… kita bukanlah negara yang harus dipatuhi oleh warga Kanada. takut dengan. terhadap warga Kanada lainnya,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *