Tani Nelayan Center IPB selenggarakan kenduri tani
“Kami sebagai petani jarang bisa menyampaikan keluhan kami secara langsung. Meski setiap hari kita terus berjuang di lahan, kita dihadapkan pada berbagai persoalan mulai dari pupuk yang langka, hama dan penyakit yang semakin meningkat, hingga harga yang tidak menguntungkan bagi petani. “Petani butuh dukungan agar bisa terus berproduksi dan memberi makan masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Festival pertanian yang dilaksanakan selama empat hari ini menghasilkan masukan dan rekomendasi yang disiapkan oleh para petani dan nelayan sendiri.
Para petani dan nelayan mendiskusikan situasi yang mereka alami dan kemudian memberikan rekomendasi berdasarkan kebutuhan petani nelayan dan bukan kepentingan pihak lain. Rekomendasi tersebut mencakup aspek produksi, distribusi, pemasaran dan kelembagaan.
Dengan adanya rekomendasi yang disampaikan kepada IPB University, perwakilan pemerintah dan pihak lainnya, mereka berharap terjadi perubahan kesejahteraan.
Nelayan asal Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Syarif salah satu peserta kenduri mengungkapkan, kehidupan nelayan masih perlu perhatian lebih dari pemerintah karena banyak yang kehidupannya masih belum sejahtera.
Berbagai kendala yang mereka hadapi mulai dari terbatasnya alat tangkap, dampak perubahan iklim, terbatasnya teknologi, hingga rendahnya harga jual, sehingga para nelayan menginginkan perubahan yang berarti dalam hidupnya. Jika tidak, nelayan dan petani pada akhirnya akan hilang karena tidak lagi diminati.
“Saya khawatir tidak akan ada lagi petani atau nelayan, karena anak-anak muda sudah tidak mau lagi. Melihat kehidupan orang tuanya yang miskin, mereka tidak mau. Kami merasa festival petani ini adalah kesempatan untuk kita untuk bersuara. Mudah-mudahan ada perubahan di masa depan.” dia berkata.
Baca juga: Alumni Fakultas Pertanian IPB berkolaborasi untuk memajukan petani Indonesia
Baca juga: IPB akan meluncurkan satelit untuk memantau lahan pertanian
Wartawan: Linna Susanti
Redaktur: Nurul Aulia Badar
HAK CIPTA © ANTARA 2023