PCINU Jepang diharapkan mampu menyuarakan moderasi beragama
“Untuk periode ini kita mempunyai visi ‘Sebarkan Aswaja di Bumi Sakura Secara Solid dan Mandiri’. Salah satu program kerja yang kita prioritaskan adalah pengembangan pesantren NU di Jepang. Pilar-pilar pesantren harus segera kita penuhi. yaitu masjid, asrama, kyai, santri dan jalannya kurikulum pendidikan.Dari 5 pilar pesantren, baru 1 yang selesai dibangun yaitu masjid, yang lainnya masih dalam proses, ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi dalam sambutan yang dibacakan Atase Kehutanan Zahrul Muttaqin berpesan kepada PCINU Jepang untuk selalu berkolaborasi dengan seluruh kalangan WNI di Jepang.
“Membentuk kelompok masyarakat mandiri yang mampu bersinergi dalam rangka mendukung diplomasi Indonesia di Jepang. Menjalin kerja sama dengan seluruh elemen masyarakat dan seluruh organisasi, baik organisasi keagamaan, profesi, maupun organisasi kemasyarakatan Indonesia lainnya di Jepang,” ujar Dubes Heri. juga sebagai Mustasyar PCINU Jepang.
Peresmian PCINU Jepang periode 2023-2025 sekaligus menandai HUT NU Harlah ke-101.
Mengusung tema Aktualisasi Aswaja di Tengah Budaya Negeri Sakura. Miqdam Musawwa menjelaskan, tema besar kegiatan ini adalah aktualisasi Aswaja di tengah budaya Negeri Sakura.
“Diharapkan seluruh anggota PCINU Jepang dapat mengamalkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin di tengah budaya Negeri Sakura ini dengan baik dan bijaksana,” ujar Ketua Panitia Pelantikan PCINU Jepang Muhammad Miqdam Musawwa.
Baca juga: PCINU Jepang Gelar Konfercabis di Lokasi Percontohan Pondok Pesantren NU
Wartawan : Juwita Trisna Rahayu
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © ANTARA 2024