Merek lokal menembus pasar global
Dukungan lain dari perguruan tinggi berupa penyelenggaraan program pembelajaran nonformal berdasarkan studi kasus yang mempunyai kredit akademik, sehingga para pelaku UMKM dapat menukarkannya jika ingin melanjutkan pendidikan tinggi melalui program credit produktif dan Rekognisi Pembelajaran Masa Lalu (RPL). ).
Selain itu, perguruan tinggi juga membantu merancang silabus, membuat studi kasus, dan mendampingi UMKM dalam mengembangkan mereknya. Tak hanya itu, perguruan tinggi juga memberikan dukungan berupa publikasi penelitian terkait brand UMKM dan distribusi studi kasus.
Ketiga, adanya dukungan organisasi wirausaha seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Pelaku UMKM akan merasa yakin langkahnya membangun brand didukung oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
Selama ini Kadin Indonesia mendukung pengembangan merek lokal, terutama mengingat pentingnya pengembangan merek dan produk terhadap profitabilitas UMKM dalam jangka menengah dan panjang.
Apalagi dalam pengembangannya, Kadin Indonesia akan memberikan jejaring bagi implementasi pendidikan berbasis ekonomi kreatif dalam program brand tersebut. Tak hanya itu, Kadin juga berkomitmen memberikan akses pengembangan keterampilan di bidang terkait dan akses kepada perusahaan-perusahaan besar baik milik pemerintah maupun swasta, sehingga mendorong UMKM semakin maju.
Selain memperkuat pasar dalam negeri, merek lokal juga bisa menjadi modal kuat untuk menembus pasar global. Ada beberapa cara untuk mencapainya, misalnya merek lokal yang mengikuti kurasi perusahaan multinasional. Hal ini dilakukan 18 UMKM di Kota Tangerang, Banten, saat mengikuti proses kurasi yang diadakan oleh perusahaan retail global asal Jepang, agar produknya bisa dipromosikan di toko tersebut.
Dari 18 UMKM yang mendaftar melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Tangerang, terpilih enam UMKM dan terpilih untuk dipromosikan. Produk dari enam UMKM terpilih akan hadir di gerai ritel selama satu tahun.
Pelaku UMKM bisa mengganti produknya setiap enam bulan sekali. Namun tetap dari pelaku UMKM yang sama. Produk terpilih akan diberikan scan barcode ke Instagram. Tujuannya agar nasabah ritel juga bisa menjadi konsumen UMKM yang lolos kurasi.
Instagram dan platform digital lainnya juga menjadi jalan menuju pasar global. Media digital tidak mengenal batas wilayah, sehingga ketika para pelaku UMKM memajang produknya di Instagram berarti sudah memasarkan produknya ke berbagai negara.
Merek lokal yang unik ditambah dengan konten yang menarik diyakini mampu menarik pembeli di pasar global. Oleh karena itu, tidak perlu malu memakai merek lokal, karena berpeluang menembus pasar global.
HAK CIPTA © ANTARA 2023