NEWS

Berita Trending Terupdate

UmumUnik

Menteri Luar Negeri: Indonesia berupaya mendorong ASEAN untuk bersatu dalam menyelesaikan masalah Myanmar

Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan, pada masa kepemimpinan ASEAN tahun ini, Indonesia bekerja keras untuk memastikan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bersatu menghadapi masalah Myanmar.“ASEAN hanya bisa maju dengan kekuatan penuh jika kita bisa memastikan solusi damai dan abadi di Myanmar,” kata Retno saat membuka Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin.

Sesuai amanat para pemimpin ASEAN, katanya, para menteri luar negeri akan melakukan tinjauan komprehensif terhadap Konsensus Lima Poin (5PC) dan menyiapkan rekomendasi untuk dipertimbangkan oleh seluruh pemimpin ASEAN.

Konsensus Lima Poin menyerukan diakhirinya kekerasan, dialog dengan seluruh pemangku kepentingan, menunjuk utusan khusus untuk memfasilitasi mediasi dan dialog, mengizinkan ASEAN memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Myanmar, dan mengizinkan utusan khusus ASEAN untuk mengunjungi dan bertemu dengan para pemangku kepentingan. di Myanmar.

Sejak disepakati pada April 2021 oleh para pemimpin ASEAN dan pemimpin junta militer Myanmar Min Aung Hlaing, implementasi konsensus sebagai rencana perdamaian untuk mengatasi krisis Myanmar masih terhenti.

ASEAN menilai tidak ada kemauan dari junta yang berkuasa di Myanmar untuk melaksanakan konsensus tersebut.

Selama kepemimpinannya, Indonesia melakukan lebih dari 110 pendekatan dengan berbagai pihak di Myanmar, antara lain dengan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang merupakan pemerintahan bayangan yang dibentuk oleh junta oposisi, Dewan Administratif Negara (SAC) yang dibentuk oleh militer, organisasi perlawanan etnis. (EROs), dan masyarakat sipil Myanmar untuk membuka jalan bagi dialog inklusif.

Baca juga: RI terus mengupayakan dialog inklusif untuk menyelesaikan konflik Myanmar

Semua itu dilakukan dengan tetap mengacu pada 5PC yang menjadi acuan utama ASEAN dalam menangani krisis di Myanmar.

“5PCs menjadi acuan utama, dan implementasi 5PCs harus tetap menjadi fokus ASEAN,” ujar Menlu Retno pada AMM di Jakarta Juli lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *