Menjadikan Tapera sebagai urat nadi pembangunan perumahan
Tiga parameter
BP Tapera, untuk memastikan kontrak investasi kolektif mendapatkan hasil yang optimal dan terukur, telah menetapkan tiga parameter penilaian kinerjanya.
Alat ukur yang digunakan mengacu pada peraturan Komisioner BP Tapera no. 13 Tahun 2021 sehingga penetapan ketujuh perusahaan pengelola investasi tersebut sangat bergantung pada kinerjanya masing-masing.
Jika kinerja tidak sesuai ekspektasi, sangat mungkin terjadi pergantian manajer investasi.
Berdasarkan Kontrak Perjanjian Dana Tapera (KPDT), imbal hasil yang dicapai hingga Desember 2023 mencapai 10,86 persen, meningkat 5,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar 5,37 persen. Pembangunan perumahan di Jakarta Timur salah satunya melibatkan sejumlah pekerja. ANTARA/HO-Ganet
Dari angka tersebut, secara rinci imbal hasil bruto KPDT konvensional sebesar 10,86 persen, meningkat 5,49 persen dari tahun 2022 sebesar 5,37 persen.
Sedangkan imbal hasil kotor peserta dalam setahun terakhir mencapai 5,48 persen, meningkat 2,29 persen dari tahun 2022 sebesar 3,19 persen. Kemudian return bruto syariah sebesar 7,6 persen, naik 4,55 persen dari tahun 2022 sebesar 3,05 persen.
Sementara itu, Priyatmo Hari Mulyanto yang menjabat sebagai direktur perusahaan manajemen investasi menjelaskan, penempatan dana Bank Tapera di perusahaannya ditempatkan di pasar uang, pendapatan tetap, dan pendapatan tetap tanpa dijual kembali (TPK).
Sedangkan hingga September 2023, perusahaan yang dipimpinnya telah mengelola dana Tapera lebih dari Rp 502 miliar atau setara dengan 14 persen dari total investasi BP Tapera yang dikelola manajer investasi.
Sementara itu, pengamat properti Anton Sitorus menyatakan peran BP Tapera sangat strategis sebagai solusi permasalahan perumahan. Pasalnya, pemerintah memberikan mandat kepada BP Tapera untuk menyediakan pendanaan yang terjangkau bagi masyarakat.
Lalu, peran BP Tapera ke depan sangat prospektif mengingat kebutuhan rumah masih sangat besar. Terakhir, BP Tapera menjadi katalis pertumbuhan perumahan yang ditargetkan secara massal dengan melibatkan pemangku kepentingan.
Program sejuta rumah pada pemerintahan mendatang dipastikan akan tetap digulirkan mengingat kebutuhan akan rumah masih cukup tinggi. Di sini, peran BP Tapera adalah menjadi tulang punggung agar program tersebut dapat terlaksana dengan sukses.
Yang perlu diperbaiki ke depan adalah masalah promosi dan sosialisasi. Kemudian implementasi di lapangan mencakup sistem seleksi dan pengelolaan dana.
Mengingat dana yang dikelola juga sangat besar, maka yang diperlukan ke depan adalah transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana tersebut.
Hal ini semata-mata untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menempatkan dananya di Tapera. Anggap saja sebagai tabungan untuk memiliki rumah.
Oleh : Achmad Zaenal M11
Redaktur: Achmad Zaenal M
Hak Cipta © ANTARA 2023