NEWS

Berita Trending Terupdate

Umum

Menag: Perbedaan awal Ramadhan lumrah dan harus saling menghormati

Senada dengan Menag, Ketua MUI Abdullah Zaidi mengajak saling menghormati perbedaan dalam menentukan awal Ramadhan. Masyarakat tidak perlu membesar-besarkan permasalahan ini, justru harus menjadi perekat persaudaraan dan persatuan.

“Yang terpenting adalah meningkatkan ketakwaan kita, dengan kepedulian sosial kita terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi VIII RI Ashabul Kahfi mengatakan perbedaan penentuan awal Ramadhan menunjukkan kekayaan dan dinamika pemahaman ilmu astronomi dan metode perhitungan yang digunakan.

“Sidang Isbat merupakan momen penting bagi kita untuk bersama-sama menentukan awal bulan Ramadhan. Inilah saatnya kita dituntut untuk memperhatikan perbedaan pendapat yang ada dengan tetap menjaga semangat persatuan dan persaudaraan,” ujarnya.

Menurutnya, Ramadhan bukan sekadar menentukan tanggal, melainkan mempersiapkan diri menghadapi bulan penuh keberkahan dalam meningkatkan ketakwaan, kesabaran, dan keikhlasan.

“Semangat Ramadhan harus tetap hidup, apapun tanggalnya. Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak untuk terus berdialog dan berdiskusi guna mencapai pemahaman bersama yang akan mengantarkan kita pada persatuan dan kebersamaan ummat Islam,” ujarnya. .

Wartawan : Asep Firmansyah
Redaktur: Riza Mulyadi
Hak Cipta © ANTARA 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *