NEWS

Berita Trending Terupdate

KasusotomotifUmumUnik

Kumpulan Quotes Gus Dur Tentang Kehidupan, Islam, Masalah Sosial, dan Keberagaman


Selain dikenal dengan kutipan-kutipannya yang sarat hikmah tentang Islam, persoalan sosial, dan kehidupan berbangsa, Gus Dur juga dikenal dengan cerita-cerita jenakanya. Berikut sejumlah contoh cerita humor yang pernah dituturkan Gus Dur:

1. Doa sebelum makan

Gus Dur bercanda dengan beberapa pendeta di Semarang. Ia bercerita tentang seorang pendeta yang mempunyai hobi aneh yaitu berburu binatang liar. Setiap hari Minggu, setelah Misa, pastor pergi ke hutan.

Saat dia melihat harimau itu, tanpa ragu-ragu, dia segera menarik pelatuk senapannya dan menembak harimau itu berulang kali sambil mengucapkan “Bang, bang, bang!”

Namun sayang, tembakan sang pendeta meleset dan sang harimau mengejarnya kembali. Saat menyadari keadaan itu, sang pendeta langsung berlari sambil berteriak.

Namun, nasib malang menimpanya saat ia dihadapkan pada jurang maut. Dia harus berhenti, merasa pasrah, dan berlutut. Harimau itu mendekatinya perlahan, siap menerkam.

Jantung pendeta itu berdetak kencang. Karena ketakutan, dia mengangkat tangannya berdoa dan menutup matanya.

Pendeta itu berdoa sangat lama. Pendeta itu terkejut karena dia masih hidup. Ketika dia menoleh ke sampingnya, dia melihat harimau itu diam di sampingnya sambil mengangkat kaki depannya seolah sedang berdoa.

Terkejut, pendeta itu bertanya kepada harimau itu, “Mengapa kamu tidak menerkam saya? Sebaliknya, ikut berdoa?”

Harimau itu menjawab dengan santai, “Aku sedang berdoa. Berdoalah sebelum makan!”

2. Saat Gus Dur dibohongi

Gus Dur punya kebiasaan tidur pada pukul 01.00 WIB. Di malam hari, ia sering bertanya kepada keluarga atau pengawalnya, “Jam berapa sekarang?” Jika jawaban yang diterima belum mencapai waktu yang ditentukan, ia tidak akan tidur.

Namun, demi menjaga kesehatan Gus Dur agar tidak tidur terlalu larut, keluarganya mengarang konspirasi. Saat Gus Dur menanyakan jam berapa, mereka semua sepakat menjawab sudah jam satu baru Gus Dur bisa tidur.

Tindakan seperti itu berulang kali dilakukan beberapa kali, namun akhirnya Wahid menyadarinya. Ia kemudian memutuskan untuk membeli jam tangan yang bisa mengeluarkan suara saat ditekan.

Suatu malam, pukul 23.00, Gus Dur bertanya, “Jam berapa sekarang?” Semua serentak menjawab, “Jam satu, Gus!”

Sambil tersenyum, Gus Dur segera menekan tombol jam tangannya, dan semua orang mendengar suara jam yang berbunyi, “Sekarang jam 11 malam,” dalam bahasa Inggris.

3. Melegalkan Ikan yang Dicuri

Pada masa remajanya, Gus Dur menghabiskan waktunya belajar agama di Pondok Pesantren Salaf, Asrama Perguruan Tinggi Islam atau Pondok Pesantren API di Tegalrejo, Magelang, antara tahun 1957 hingga 1959.

Saat berada di pesantren, Gus Dur bersama beberapa rekannya merencanakan aksi pencurian ikan di kolam milik gurunya, Kiai Chudlori. Dalam rencana tersebut, Wahid meminta teman-temannya untuk mencuri ikan di kolam, sedangkan ia sendiri yang mengawasi dari pinggir kolam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *