Kemlu: Indonesia tak berencana buka hubungan diplomatik dengan Israel
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri RI menampik isu Indonesia akan menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel agar bisa diterima menjadi anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).“Saya tegaskan hingga saat ini, belum ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, apalagi di tengah situasi kekejaman Israel di Gaza saat ini,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangannya, Kamis malam.
Ia menegaskan, posisi Indonesia tidak berubah dan tetap teguh mendukung kemerdekaan Palestina dalam kerangka solusi dua negara.
“Indonesia akan selalu konsisten dan terdepan dalam membela hak-hak rakyat Palestina,” ujarnya.
Terkait keanggotaan Indonesia di OECD, Iqbal menyebut prosesnya akan memakan waktu cukup lama.
Peta jalan keanggotaan Indonesia di OECD rencananya akan disahkan pada Mei mendatang dan banyak hal yang harus dipersiapkan Indonesia.
“Waktu yang dibutuhkan setiap negara untuk menyelesaikan proses keanggotaan penuh di OECD berbeda-beda. “Semua tergantung kesiapan negara,” ujarnya.
Beberapa negara, kata Iqbal, membutuhkan waktu tiga hingga lima tahun dalam proses keanggotaannya. Ia mengaku belum bisa memastikan kapan Indonesia akan diterima menjadi anggota penuh OECD.
Sebelumnya beredar kabar bahwa Indonesia telah sepakat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel dengan imbalan bergabung dengan OECD.
Sejumlah media Israel memberitakan, kesepakatan tersebut dicapai melalui pembicaraan rahasia selama tiga bulan antara Jakarta, Tel Aviv, dan Sekretaris Jenderal OECD Matthias Korman.