NEWS

Berita Trending Terupdate

FinansialUmumUnik

Indonesia mengatakan bahwa cadangan nikel cukup untuk ekspansi, meskipun ada seruan moratorium

Bijih nikel berkadar 1,7 persen yang dimiliki Indonesia digunakan terutama untuk memproduksi NPI, bahan baku untuk baja tahan karat, sedangkan baterai mobil listrik menggunakan nikel berkadar lebih rendah.

“Hal ini menunjukkan potensi untuk ekspansi lebih lanjut baik untuk baja tahan karat maupun pabrik asam pelindian bertekanan tinggi,” kata Faizal kepada para peserta konferensi yang diselenggarakan oleh konsultan Mysteel.

Cadangan tersebut cukup untuk menempatkan Indonesia di antara lima produsen baterai EV dan dua produsen baja tahan karat teratas pada tahun 2040, katanya. Pabrik baterai mobil listrik pertama di negara Asia Tenggara ini akan selesai dibangun tahun ini.

Indonesia disalahkan atas penurunan harga nikel sebesar 45 persen tahun lalu, karena kelebihan pasokan, yang menekan produsen di Australia dan tempat lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *