Hal yang Identik dengan Perayaan Paskah, Telur hingga Roti dan Anggur
1. Minggu Palma
Minggu Palma merupakan hari suci dalam liturgi Gereja Kristen, khususnya Gereja Katolik Roma, yang memperingati peristiwa masuknya Yesus Kristus ke Kota Yerusalem sebelum sengsara-Nya. Perayaan ini didasarkan pada empat kisah Injil masuknya Yesus ke Yerusalem yang dirayakan oleh banyak orang. Kehadiran-Nya di kota suci ini merupakan sebuah tanda penting karena di sinilah jalan menuju penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya dimulai. Lambang Minggu Palma adalah daun lontar yang melambangkan kemenangan, terutama kemenangan atas kematian. Kristus sendiri sering menggunakan daun lontar sebagai simbol kemenangan atas dosa dan kematian.
Pada Minggu Palma, umat Kristiani tidak hanya memperingati masuknya Yesus dengan mulia ke Yerusalem, tetapi juga memperhatikan penderitaan dan kematian-Nya. Oleh karena itu, Minggu Palma disebut juga dengan Minggu Sengsara. Ibadah pada hari ini seringkali melibatkan prosesi dengan daun lontar, dilanjutkan dengan pembacaan kisah sengsara Yesus dari Injil. Tujuan bacaan ini adalah agar masyarakat memahami bahwa kemuliaan Yesus bukan hanya terletak pada masuknya Dia ke Yerusalem, tetapi juga pada penderitaan dan kematian-Nya di kayu salib.
2. Jalan Salib
Jalan Salib atau lebih dikenal dengan Via Dolorosa merupakan representasi hari-hari terakhir Yesus dan sebuah devosi yang memperingati penderitaan-Nya. Tradisi ini dimulai oleh Santo Fransiskus dari Assisi dan menyebar ke seluruh Gereja Katolik Roma pada Abad Pertengahan. Devosi ini dapat dilakukan kapan saja, namun sering dilakukan pada saat menjelang Paskah, khususnya pada hari Jumat Agung dan Jumat malam pada saat menjelang Paskah.
Jalan Salib terdiri dari 14 stasiun atau pemberhentian yang menggambarkan berbagai peristiwa penderitaan Yesus, mulai dari hukuman mati hingga dikuburkan. Setiap pemberhentian diiringi dengan pembacaan atau nyanyian Adoramus Te. Meski tidak termasuk dalam bagian resmi Jalan Salib, kebangkitan Yesus sering kali dimasukkan sebagai perhentian ke-15 untuk menegaskan harapan dan kehidupan baru yang diberikan oleh kebangkitan-Nya.