Faradina berbagi pengalamannya menjadi seorang ibu dan aktris
Jakarta (ANTARA) – Menjadi seorang aktris dan juga seorang ibu bukanlah suatu hal yang mudah, termasuk bagi Faradina Mufti yang berbagi pengalamannya tentang tantangan menjadi seorang ibu dalam meniti karir di dunia film.Apalagi, sebelum menikah, Faradina sudah terbiasa dengan mobilitas tinggi, selalu mandiri dalam melakukan segala hal. Namun, setelah menikah dan menjadi seorang ibu, segalanya berubah. Faradina merasa harus memperhatikan kesehatan dan kondisi fisiknya yang mungkin pasti, dan tidak bisa terlibat dalam proyek film karena tidak memungkinkan bagi ibu hamil.
“Saya tidak bisa diam saja, karena dari sebelum menikah saya selalu menyetir sendiri, kalau ada pekerjaan saya pergi sendiri, kemanapun saya pergi sendiri, dan itu mobilitas yang cukup tinggi,” kata Faradina saat mengunjungi Wisma ANTARA di Cikini, Jakarta, Kamis (23/3).
Baca juga: Aktris Faradina Mufti Ungkap Kesulitannya Masuk Industri Film
Baca juga: Joko Anwar: Film Siksa Kubur mengajak penonton mempertanyakan keyakinannya sendiri
“Setelah saya menikah, saya tidak bisa berbuat apa-apa, artinya saya harus menjaga kesehatan, mungkin kondisi fisik tertentu, dan tidak semua film karena tidak mungkin bagi ibu hamil,” kata Faradina.
Meski di awal kehamilan masih ada waktu untuk syuting, namun setelah itu kesempatan kerja mulai berkurang drastis.
Faradina merasa harus menerima istirahat selama hamil demi tumbuh kembang anaknya. Bahkan setelah melahirkan, keputusan untuk tidak mengambil pekerjaan juga didasari oleh keinginannya untuk tidak meninggalkan tumbuh kembang anaknya.
“Padahal aku masih syuting di awal kehamilanku, sampai aku bilang aku pikir aku masih bisa melakukannya sebelum perutku terlihat, hanya saja Tuhan berkehendak lain, tapi ternyata tidak ada yang mendapat pekerjaan sama sekali, Padahal ada orang kaya yang minta proyek ini, tiba-tiba tidak jadi. Jadi, “Jadi, selama hamil harus rela istirahat, mau tidak mau, beraktivitas di rumah,” ujarnya.