BKKBN: Perluas target stunting sebesar 14 persen untuk mencapai Visi Indonesia 2045
Menurutnya, Indonesia tidak bisa mendapatkan bonus demografi kedua karena orang tua di Tanah Air sulit produktif, mayoritas berpendidikan rendah, dan berpenghasilan rendah.
Ia mengingatkan, jika Indonesia tidak mampu menciptakan bonus demografi yang berkualitas, maka peluang Indonesia mencapai Visi 2045 akan semakin sulit.
“Memanfaatkan bonus demografi hanya diharapkan dari generasi muda ini. Tapi bagaimana kalau yang muda stunting, ”ujarnya.
Ia menambahkan, Presiden Joko Widodo juga telah mencontohkan, yakni negara-negara di Afrika yang melewati bonus demografi sehingga terjebak dalam kondisi berpendapatan menengah atau tinggi. jebakan pendapatan menengah.
Oleh karena itu, Hasto berpesan peningkatan kualitas sumber daya manusia juga harus menjadi prioritas pemerintah daerah guna mengoptimalkan kelimpahan sumber daya alam yang ada.
“Negara-negara di Afrika selamanya miskin. Jangan sampai terjadi seperti itu,” ujarnya.
Baca juga: Apindo – BKKBN Kepri Serahkan Bantuan kepada 100 Anak Stunting
Baca juga: BKKBN: Sumber air minum yang tidak tepat meningkatkan risiko stunting
Baca juga: BKKBN tekankan kerja sama pentahelix untuk mempercepat penurunan stunting
Wartawan: Astrid Faidlatul Habibah
Redaktur: Ahmad Buchori
HAK CIPTA © ANTARA 2023