BKKBN berupaya menurunkan angka kelahiran muda untuk mencegah stunting
“Kekerasan bisa terjadi karena perekonomian tidak terpenuhi, atau masa depan anak tidak terurus, tidak bisa bersekolah, bahkan bunuh diri karena stres,” ujarnya.
BKKBN terus mengkampanyekan bahwa memulai sebuah keluarga harus direncanakan secara matang sehingga terbentuklah keluarga yang bahagia dan sejahtera. Kampanye tersebut dilakukan dengan memberikan edukasi kepada sekolah dan kampus, tidak hanya kepada remaja yang berada dalam kondisi sehat namun juga menyasar remaja penyandang disabilitas.
BKKBN juga menekankan risiko anak terlahir stunting di beberapa provinsi dengan pendampingan bidan atau kader KB untuk memberikan penyuluhan dan edukasi pencegahan stunting pada remaja, calon pengantin hingga ibu hamil dan nifas.
“Jadi setiap perkawinan sudah dipersiapkan dengan baik baik dari segi ekonomi, kesehatan, dan lainnya agar tidak menjadi beban negara, lahirnya anak stunting dan perceraian, maka ada upaya penanganannya, yang bisa kita lakukan upaya preventif atau preventif. “ucap Marianus.
Wartawan : Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2024