5 Agama yang Puasa Lepas dari Islam, Inilah Perbedaan dan Artinya
Puasa dalam agama Yahudi yang dikenal dengan Ta’anit mempunyai peranan penting dalam peningkatan spiritual masyarakat Yahudi. Puasa dalam agama Yahudi terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu pada hari-hari besar seperti Yom Kippur dan Tisha B’Av, dan pada hari-hari kecil seperti puasa Ester dan puasa Gedhalia.
Selama masa puasa, orang Yahudi mengikuti aturan ketat, termasuk larangan makan dan minum, berhubungan seks, dan memakai sepatu kulit. Dalam acara khusus seperti pada Yom Kippur, mereka juga tidak diperbolehkan menyikat gigi.
Yom Kippur, yaitu Hari Pendamaian atau Hari Raja. Pada hari ini, orang Yahudi menjalankan puasa yang sangat ketat, di mana mereka tidak makan, minum, atau melakukan aktivitas sehari-hari lainnya. Ini adalah momen perenungan, pertobatan dan kesadaran akan dosa-dosa yang dilakukan serta upaya mendekatkan diri kepada Tuhan.
Puasa dalam Yudaisme tidak diperbolehkan pada hari Sabat kecuali pada hari Yom Kippur. Jika puasa jatuh pada hari Sabat, maka para rabi akan menetapkan hari pengganti untuk berpuasa.
Puasa dalam Konfusianisme
Puasa dalam kepercayaan Konghucu mempunyai dua jenis utama yaitu puasa rohani dan puasa jasmani. Puasa dalam kepercayaan Konghucu dipandang sebagai cara untuk menyucikan diri, melatih diri, menjaga perilaku dan perkataan, serta memperkaya diri dengan cinta.