NEWS

Berita Trending Terupdate

Umum

Waspada, Kemenkes sebut kasus COVID-19 meningkat di 21 provinsi

Namun mobilisasi masyarakat pada masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 berpotensi menyebabkan lonjakan kasus COVID-19. Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan situasi COVID-19 di Indonesia mengalami tren peningkatan khususnya di 21 provinsi dalam beberapa pekan terakhir.“Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang Peningkatan Kewaspadaan Lonjakan Kasus COVID-19,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Dilansir dalam laman Emerging Infections Kementerian Kesehatan RI, provinsi yang mengalami tren peningkatan kasus adalah Banten, Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Situasi serupa juga dilaporkan terjadi di Kepulauan Riau, Lampung, NTT, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.

Baca juga: Kementerian Kesehatan melaporkan kasus aktif COVID-19 meningkat hingga mencapai 6.223 dalam sepekan

Tren kenaikan kasus mingguan COVID-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan mencapai 554 kasus positif. Sejak grafiknya dilaporkan meningkat mulai minggu ke-41 atau periode 8-14 Oktober 2023, kasus konfirmasi mingguan mengalami peningkatan sebesar 134 persen per minggunya.

Sementara itu, kasus terkonfirmasi COVID-19 hari ini dilaporkan mencapai 359 kasus, 79 orang diantaranya dilaporkan sudah sembuh dan total kasus aktif mencapai 1.449 kasus.

Nadia memastikan tren peningkatan kasus tidak diikuti dengan peningkatan rawat inap dan kematian. Meski demikian, Kementerian Kesehatan menyatakan perlu adanya upaya pencegahan penularan secara simultan oleh seluruh elemen masyarakat.

Kasus COVID-19 kali ini didominasi oleh subvarian EG.5 yang merupakan turunan dari varian Omicron dan termasuk dalam kategori Variants of Interest (VoI) atau varian yang memiliki mutasi genetik yang diprediksi akan berdampak pada virus. karakteristik klinis virus tersebut,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *