Uskup Agung ajak umat nyalakan lilin lawan perbudakan di momen Paskah
Gereja Katedral akan lebih memperhatikan kondisi masyarakat kurang mampuJakarta (ANTARA) – Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo mengajak seluruh jemaah menyalakan lilin untuk melawan perbudakan pada Paskah 2024. “Dosa perbudakan bukan hanya dosa pribadi, tapi bisa juga dosa struktural. Oleh karena itu, daripada meratapi kegelapan, lebih baik kita menyalakan lilin kecil, dan lilin kecil inilah yang coba kita nyalakan. di Keuskupan Agung Jakarta,” kata Suharyo dalam jumpa pers di Gereja Katedral Jakarta, Minggu.
Dijelaskannya, sejak dua tahun lalu, masyarakat Keuskupan Agung Jakarta telah memahami, mempelajari dan berusaha merealisasikan ajaran sosial gereja.
“Ajaran gereja kita laksanakan, pertama, menjunjung harkat dan martabat manusia, dan kedua, kesejahteraan manusia yang dirumuskan dalam sila kelima Pancasila atau Pembukaan UUD 1945, keadilan dan kesejahteraan,” ujarnya.
Ia mengatakan, pada tahun berikutnya, Gereja Katedral akan lebih memperhatikan kondisi masyarakat kurang mampu.
“Tahun depan kita akan lebih memperhatikan saudara-saudara kita yang tertinggal, di negara maju masih banyak yang tertinggal meski ada jaminan sosial,” ujarnya.
Ia juga menyinggung kesenjangan ekonomi yang semakin meningkat, sehingga Keuskupan Agung Jakarta terus berupaya menciptakan berbagai program yang melibatkan pemberdayaan masyarakat.
“Di kawasan Paroki Katedral misalnya UMKM, usaha kecil terhubung dengan masyarakat yang mempunyai alat dan fasilitas, terhubung dengan pemerintah yang mempunyai kegiatan untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah, memperjuangkan kepentingan bersama,” jelasnya.
Pada perayaan Paskah tahun 2024, Keuskupan Agung Jakarta mengangkat tema solidaritas dan subsidiaritas.