NEWS

Berita Trending Terupdate

UmumUnik

Tiongkok menolak menggunakan hak asasi manusia dan demokrasi sebagai alasan untuk ikut campur dalam urusan negara lain

Istanbul (ANTARA) – Beijing menolak campur tangan urusan dalam negeri negara lain dengan dalih hak asasi manusia dan demokrasi, kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam pertemuannya dengan Presiden Tunisia Kais Saied.“Kami menentang memaksakan nilai-nilai kami kepada orang lain, mengubah negara lain sesuai standar kami sendiri, atau mencampuri urusan dalam negeri dengan dalih hak asasi manusia dan demokrasi,” kata Wang.

Pernyataan tersebut disampaikan Wang kepada Said, menurut Kementerian Luar Negeri China, Selasa, saat bertemu di Tunis, ibu kota Tunisia, Senin (15/1).

Wang, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan, mengatakan dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian dan ketidakstabilan, dan unilateralisme, politik kekuasaan, dan hegemoni masih merajalela.

Wang berada di Tunisia sebagai bagian dari turnya di Afrika, yang juga mencakup kunjungan ke Mesir, Togo, dan Pantai Gading. Setelah itu, ia akan mengunjungi Amerika Latin.

Dia mengatakan Beijing “ingin memperkuat persatuan dan kerja sama” dengan Tunisia saat kedua negara merayakan 60 tahun hubungan diplomatik.

“Kedua negara telah saling percaya dan melakukan kerja sama yang saling menguntungkan berdasarkan rasa saling percaya dan perlakuan yang setara,” kata Menlu Tiongkok.

Sementara itu, Saied menyatakan dukungannya terhadap prinsip Satu Tiongkok. Tunisia, katanya, akan terus berpartisipasi aktif dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok, “belajar dari pengalaman sukses Tiongkok, dan mempromosikan modernisasi dengan karakteristik Tunisia.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *