NEWS

Berita Trending Terupdate

Umum

Tangga pertama menuju puncak Garuda mendunia

Selalu gagal melaju lebih jauh di kualifikasi Piala Dunia tiga edisi terakhir (2014, 2018, 2022) bahkan edisi 2018 tidak memainkan satu pertandingan pun karena terkena sanksi FIFA yang dijatuhkan pada 30 Mei 2015 karena pemerintah. Adanya intervensi, bukan tidak mungkin Piala Dunia 2026 akan menjadi panggung Garuda berlaga setelah mengalami pentas besar bergengsi pada edisi 1938 yang saat itu masih bernama Hindia Belanda.

Baca juga: Hat-trick Dimas Drajad mewarnai selebrasi gol Indonesia ke gawang Brunei
Baca juga: Lineup Indonesia: STY Andalkan Dua Penyerang di Lini Depan

Berikutnya: Optimisme Shin Tae-yong

Optimisme Shin Tae-yong

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong optimistis bisa membawa timnya melaju ke babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Memainkan laga melawan Brunei Darussalam, negara peringkat 191 dunia di babak pertama, optimisme tersebut mengusung Shin dengan berencana tidak menunjukkan belas kasihan kepada tim yang dilatih Mario Rivera.

Saat ditanya apakah akan melakukan rotasi, pelatih asal Korea Selatan itu mengaku enggan melakukan rotasi dan tetap akan menggunakan formasi terbaik untuk mencetak banyak gol di leg pertama, ujarnya dalam jumpa pers jelang laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno. (SUGBK), Rabu (11/10).

Dan benar adanya, pada leg pertama dimana timnas Indonesia melumat Brunei Darussalam, pria asal Korea Selatan itu membuktikannya dengan tidak melakukan rotasi.

Nama-nama seperti Asnawi Mangkualam, Marc Klok, Rizky Ridho, dan Dimas Drajad masih menghiasi starting line-up. Bahkan, Shin menyusun strategi tak biasa karena menurunkan tiga striker sekaligus sejak menit pertama, Dendy Sulistyawan, Dimas Drajad, dan debutan baru, Hokky Caraka.

Alhasil, kemenangan enam gol tanpa balas pun diraih, hampir sama dengan skor kemenangan telak Brunei di Piala AFF 2022 pada Desember lalu.

Dan pada leg kedua yang akan dimainkan di Stadion Sultan Hassanal Bolkiah, Bandar Seri Begawan, Brunei, Selasa (17/10) mendatang, Shin akan mengusung misi yang sama. Bermain menyerang dengan menerapkan garis tekanan yang lebih tinggi akan memungkinkan skor besar kembali seperti hasil akhir leg kedua.

“Dan kalau datang ke Brunei, kami tidak akan fokus bertahan tapi fokus menyerang, meski mencetak enam gol, tapi saya akan lebih menekan di depan,” kata Shin dalam jumpa pers usai laga melawan Brunei.

Kemenangan 6-0 semakin menegaskan bahwa Indonesia selalu menjadi raja saat menghadapi Brunei Darussalam selama satu dekade terakhir, setelah sebelumnya menang 5-0 pada laga uji coba 2012, menang 4-0 pada laga uji coba 2017, dan membenamkan Brunei dengan skor. dari 7 -0 pada laga Piala AFF 2022.

Baca juga: STY menilai Indonesia seharusnya bermain lebih baik saat mengalahkan Brunei 6-0

Berikutnya: Erick Minta Indonesia Rendah Hati

Redaktur: Dadan Ramdani
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *