Tambah empat medali, Indonesia kembali ke peringkat 12
Masih dari panjat tebing, atlet Indonesia Veddriq Leonardo berhasil meraih medali perunggu di nomor kecepatan putra setelah melalui babak final yang ketat dan penuh drama di Shaoxing Keqiao Yangshan Sport Climbing Center.
Veddriq, pemegang rekor dunia dan Asia, mencatatkan waktu 4,955 detik untuk mengalahkan wakil China Wu Peng (5,119 detik) pada balapan terakhir untuk memperebutkan tempat ketiga.
Catatan Veddriq ini juga memperbaiki rekor Asian Games yang ia cetak di babak kualifikasi, yakni 4,978 detik.
Atlet asal Indonesia lainnya, Kiromal Katibin, terjatuh lebih awal setelah terpeleset di perempat final dan tak mampu mengejar unggulan tuan rumah Long Jinbao yang hampir menembus batas lima detik, meski tak mampu menyamai rekor terbaik Veddriq di Hangzhou.
Baca juga: Rahmat Erwin Abdullah Pertajam Rekor Dunia Clean and Jerk
Baca juga: Desak Raih Emas Panjat Cepat Putri, Rajiah Amankan Perunggu
Kano tanpa medali
Di nomor kano, pasangan Riska Andriyani dan Nur Meni hampir menyumbangkan medali perunggu bagi Indonesia di nomor kano 200 meter ganda putri. Namun Riska dan Nur harus puas finis di peringkat keempat dengan catatan waktu 48,347 detik. Mereka terpaut 4,051 detik dari pemenangnya, yakni pasangan China Wenjun Lin dan Changwen Shuai.
Pasangan Wenjun/Changwen berhak mendapatkan medali emas setelah mencatatkan waktu tercepat 44,296 detik. Medali perak menjadi milik pasangan Kazakhstan Ulyana Kisseleva/Margarita Torlopova dengan catatan waktu 46,627 detik, dan perunggu diraih pasangan Uzbekistan Shokhsanam Sherzodova/Nilufar Zokirova dengan catatan waktu 47,029 detik.
Sebelumnya, Riska finis di posisi kesembilan atau terakhir pada nomor kano tunggal 200 meter putri, setelah mencatatkan waktu 51,085 detik, tertinggal 3,462 detik dari atlet Tiongkok, Wenjun Lin yang menjadi juara di ajang tersebut.
Lin meraih medali emas dengan catatan waktu 47,623 detik. Medali perak menjadi milik atlet Thailand Orasa Thiankathok dengan catatan waktu 49,221 detik, dan medali perunggu menjadi milik atlet Kazakhstan Shokhsanam Sherzodova dengan catatan waktu 49,368 detik.
Riska berhasil meraih medali perak di nomor tunggal 200 meter Asian Games 2018, sedangkan saat berpasangan dengan Nur di nomor ganda 200 meter Asian Games 2018, mereka berhasil meraih medali perunggu.
Sementara di Asian Games kali ini, cabang olahraga kano gagal meraih satu medali pun.
Sementara dari cabang bulu tangkis yang juga menjadi andalan Indonesia, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung/Putri Kusuma Wardhani, ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti semuanya melaju ke peringkat teratas. ronde terakhir. 16 teratas.
Ginting di babak 32 besar nomor individu mengalahkan pemain Taiwan Wang Tzu Wei 21-16, 21-11, namun tak disusul rekannya Jonatan Christie yang dihentikan pemain China Taipei Chou Tien Chen 17-21, 17 -21.
Di tunggal putri, Gregoria mengalahkan pemain India Asmita Chaliha 21-17, 21-16, sedangkan putri mengalahkan pemain Hong Kong 21-11, 21-10.
Di ganda putri, pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi menang 21-3, 21-7 atas pasangan Nepal Rasila Maharjan/Anu Maya Rai, sedangkan pasangan Apri/Fadia mengalahkan pasangan Hong Kong Lui Lok Lok/Ng Wing. Yung 21-14, 21-14.
Asian Games ke-19 yang diikuti 12.500 atlet dari 45 negara yang berkompetisi di 40 cabang olahraga ini akan berakhir pada Minggu (8/10).
Baca juga: Fokus Mendesak Hasil Medali Emas dan Rekor Asian Games
Baca juga: Menpora RI bangga dengan perolehan medali emas Asian Games 2022
Baca juga: Apri/Fadia Siapkan Stamina dan Mental Hadapi Fukushima/Hirota
Redaktur: Dadan Ramdani
HAK CIPTA © ANTARA 2023