NEWS

Berita Trending Terupdate

Umum

Super Tucano di-“grounded” sampai dipastikan tidak ada malafungsi

“Kedepannya mengenai pesawat Super Tucano tentunya untuk sementara tidak diterbangkan sampai ada data awal apakah ada hal teknis terkait kecelakaan tersebut, jika bukan karena teknis (kesalahan), maka tentu saja. itu akan diterbangkan lagi,”

Jakarta (ANTARA) – TNI AU untuk sementara tidak terbang (dihukum) seluruh pesawat tempur EMB-314 Super Tucano hingga dipastikan tidak ada kerusakan mesin pesawat dari hasil penyelidikan awal terhadap dua pesawat serupa yang jatuh di Pasuruan.Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati menjelaskan, temuan awal penyelidikan menunjukkan jatuhnya pesawat tersebut bukan disebabkan oleh kegagalan teknis (kesalahan teknis pada mesin pesawat), pesawat tempur Super Tucano di Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Jawa Timur, kembali beroperasi seperti biasa.

“Kedepannya terkait pesawat Super Tucano, tentunya pesawat sementara tersebut tidak akan diterbangkan sampai ada data awal apakah ada kendala teknis terkait kecelakaan tersebut, jika bukan karena teknis (kesalahan), maka tentu saja. akan diterbangkan lagi,” kata Kadispenau menjawab pertanyaan ANTARA dalam jumpa pers di Pangkalan Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat.

TNI AU secara bertahap menerima 16 unit EMB-314 Super Tucano sejak tahun 2012. Seluruh unit Super Tucano TNI AU ditempatkan di Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh.

Dua pesawat TNI AU EMB-314 yang jatuh, yakni satuan bernomor registrasi TT-3103, memperkuat Skadron Udara 21 sejak 2 Februari 2012, sedangkan satuan bernomor TT-3111 sejak 23 November 2015.

Kedua pesawat ini dalam kondisi laik terbang dan memiliki umur yang relatif muda yakni 11 tahun dan 8 tahun. Berbagai misi operasional dan pelatihan telah dilakukan pesawat tempur kebanggaan TNI AU tersebut, demikian siaran resmi TNI AU.

Terkait kondisi pesawat Super Tucano TNI AU, Kadispenau menilai pesawat tempur taktis tersebut masih dalam kondisi sempurna.

“Pesawat ini masih berjalan sempurna seperti pesawat baru, sampai saat ini belum ada penurunan kemampuan pesawat ini di Skuadron. Saya sudah bertanya kepada pilot, dan (mereka) menyatakan tidak ada pengurangan signifikan pada kemampuan pesawat. kemampuan pengoperasiannya,” kata Agung Sasongkojati.

Lanjutnya, pesawat tempur EMB-314 Super Tucano milik TNI AU masih dalam kesiapan tempur tinggi.

“Pesawat cukup terawat, suku cadang cukup baik sehingga tidak ada masalah. “Pesawat ini handal, mumpuni, dan dapat diandalkan dalam setiap misi,” kata Agung.

Pesawat EMB-314 Super Tucano merupakan pesawat latih tingkat lanjut yang berkemampuan COIN (kontra-pemberontakan) atau pesawat perang anti gerilya. Pesawat besutan Embraer Brazil ini ditenagai mesin turboprop Pratt & Whitney Canada PT6A-68C yang mampu terbang dengan kecepatan maksimal 590 kilometer per jam dan terbang hingga ketinggian 35.000 kaki. Super Tucano juga mampu menahan gaya gravitasi maksimal hingga +7g dan -3,5g.

Kadispenau mengatakan, saat ini tim investigasi Pusat Kelaikan Udara dan Keselamatan Penerbangan TNI Angkatan Udara (Puslaiklambambangjaau) masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat tersebut. Tim investigasi juga dibantu oleh Skuadron Teknik Pangkalan Udara (Skatek) Abdulrachman Saleh.

Tim investigasi TNI AU yang dipimpin langsung Panglima Puslaiklambambangjaau, Marsekal Muda TNI Benedictus Benny Koessetianto, pada Jumat pagi berhasil mencapai lokasi jatuhnya pesawat yang berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *