Stimulasi merupakan kegiatan yang merangsang kemampuan anak. Lihatlah jenis-jenisnya
Misalnya, mendengarkan musik yang emosional atau menonton film yang menguras air mata dapat memicu respons emosional yang intens. Rangsangan emosional dapat memberikan dampak positif seperti membuat seseorang merasa senang atau terhibur, namun dapat pula berdampak negatif seperti membuat seseorang merasa cemas atau takut.
Sedangkan rangsangan sosial terjadi ketika individu berinteraksi dengan orang lain atau lingkungannya. Interaksi sosial dapat mencakup komunikasi verbal dan nonverbal, seperti berbicara dengan teman, bermain dengan keluarga, atau berpartisipasi dalam acara sosial.
Stimulasi sosial sangat penting untuk pembentukan hubungan sosial yang sehat dan pengembangan keterampilan sosial individu. Melalui stimulasi sosial, individu dapat belajar tentang norma-norma sosial, melatih keterampilan komunikasi, dan mengembangkan empati dan pemahaman terhadap orang lain.
5. Stimulasi kreatif
Stimulasi kreatif adalah suatu proses yang bertujuan untuk merangsang ide-ide baru dan solusi kreatif. Stimulasi ini dapat diterapkan di berbagai bidang seperti seni, desain, dan inovasi. Tujuan utama dari stimulasi kreatif adalah menghasilkan ide-ide segar yang dapat memberikan nilai tambah terhadap suatu karya atau permasalahan yang dihadapi. Dalam prakteknya, ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk memberikan rangsangan kreatif.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan teknik brainstorming, dimana sekelompok orang menghasilkan ide secara intensif dan bebas dari kritik. Teknik ini memungkinkan terjadinya pemikiran divergen yang melibatkan berbagai sudut pandang dan pengalaman.