Situasi Gaza: Hamas kembali membebaskan warga Israel dan Thailand
Kesepakatan itu berisiko gagal pada Sabtu pagi setelah sayap bersenjata Hamas mengatakan mereka menunda pembebasan sandera putaran kedua yang dijadwalkan sampai Israel memenuhi semua persyaratan gencatan senjata, termasuk komitmen untuk membiarkan truk bantuan masuk ke Gaza utara.
Juru bicara Hamas Osama Hamdan mengatakan hanya 65 dari 340 truk bantuan yang memasuki Gaza sejak Jumat telah mencapai Gaza utara. Jumlahnya “kurang dari setengah dari jumlah yang disetujui Israel.”
IDF menyebut distribusi bantuan di Jalur Gaza dilakukan oleh PBB dan organisasi internasional.
PBB mengatakan 61 truk bantuan telah dikirim ke Gaza utara pada hari Sabtu, jumlah terbesar sejak 7 Oktober. Bantuan tersebut mencakup makanan, air dan pasokan medis darurat.
Baca juga: Tiga truk bantuan pertama tiba di Gaza utara pada hari Jumat
Brigade Al Qassam, sayap bersenjata Hamas, juga mengatakan Israel gagal menghormati persyaratan pembebasan tahanan Palestina dan bahwa tahanan tidak dibebaskan berdasarkan lamanya mereka ditahan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari pada hari Sabtu mengatakan ada “banyak diskusi” tentang bagaimana dan siapa yang harus diprioritaskan untuk dibebaskan, sementara di pihak Palestina, kriteria utamanya adalah lamanya waktu yang dihabiskan di penjara-penjara Israel.
“Kami sekarang berharap dengan libur hari kedua atau ketiga ini, kami dapat mengungkap banyak detail yang membuat hari ini begitu sulit,” katanya kepada CNN.
Untuk memastikan perjanjian tersebut tidak gagal, diperlukan satu hari diplomasi penuh dan berisiko tinggi yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir, yang juga diikuti oleh Presiden AS Joe Biden dengan menelepon Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
Israel mengatakan gencatan senjata dapat diperpanjang jika Hamas terus membebaskan setidaknya 10 sandera per hari. Sumber-sumber Palestina mengatakan hingga 100 sandera bisa dibebaskan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Palang Merah Mulai Operasi Penyerahan Sandera Gaza, Tahanan Palestina
Penerjemah: M Razi Rahman
Redaktur: Bayu Prasetyo
HAK CIPTA © ANTARA 2023