Shofa dan Marwah, Dua Bukit Penting Dalam Ibadah Haji dan Umrah Umat Islam
Sejarah Perbukitan Safa dan Marwah berakar pada sebuah kisah yang sangat penting dalam Islam, yang melibatkan Hajar, istri Nabi Ibrahim, dan putranya Ismail. Kisah ini tercatat dalam Al-Quran dalam surat Al-Baqarah (2:158):
“Ingatlah ketika istri Ibrahim berkata: ‘Ya Tuhanku, aku telah menempatkan sebagian dari keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya di dekat Bait Suci-Mu ya Tuhanku, agar mereka mendirikan shalat. Maka jadilah hati sebagian orang tertarik padanya. mereka, dan rezeki memberi mereka buah-buahan, agar mereka bersyukur.’”
Kisah ini bermula ketika Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah untuk meninggalkan istrinya, Hajar, dan putranya Ismail di lembah yang sekarang dikenal dengan nama Mekah. Saat itu, Mekkah merupakan gurun tandus dan tidak mempunyai sumber air yang jernih. Nabi Ibrahim menaati perintah Allah, dan meninggalkan mereka di sana dengan beberapa bekal.
Ketika persediaan air mereka habis, Hajar yang khawatir mulai mencari air untuk putranya. Dia berlari di antara dua bukit kecil, yang kemudian dikenal sebagai Bukit Safa dan Marwah, mencari tanda-tanda air atau bantuan. Menurut tradisi Islam, saat berada di Gunung Safa, dia melihat tanda-tanda air dan berlari ke Gunung Marwah untuk mencari lebih banyak lagi. Beliau melakukan perjalanan bolak-balik antara kedua bukit tersebut sebanyak tujuh kali.