Saat Menduduki Indonesia, Jepang Menerapkan Sistem Autarki Artinya Kedaulatan Absolut
Akibat kondisi ini, masyarakat diwajibkan menyerahkan 30% pangannya kepada pemerintah, 30% kepada lumbung desa, dan 40% kepada pemiliknya. Sistem ini membuat kehidupan masyarakat semakin sulit, semangat kerja menurun, kekurangan pangan, rendahnya gizi, dan penyakit endemik melanda hampir setiap desa di Pulau Jawa. Sebagai upaya melawan kelaparan, masyarakat Indonesia terpaksa mengonsumsi keladi yang gatal, bekicot, umbi-umbian, batang pohon pisang, batang pohon pepaya, dan lain sebagainya.
Ketika menduduki Indonesia, Jepang menerapkan sistem autarki, yang berarti Jepang memenuhi kebutuhan regionalnya dan mendukung aktivitas perang secara otoriter. Akibat peraturan yang diberlakukan oleh Jepang, kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan menjadi semakin sulit ketika masyarakat juga mengalami penggunaan pakaian yang sangat mengkhawatirkan. Pakaian masyarakat ada yang compang-camping, ada pula yang terbuat dari karung goni yang mengakibatkan gatal-gatal akibat kutu dari karung. Ada juga yang hanya menggunakan lembaran karet sebagai penutupnya.