NEWS

Berita Trending Terupdate

UmumUnik

Restoran Ini Menyajikan Makanan Hipster di Piring Nasi Padang

Industri makanan dan minuman lokal dapat diprediksi seperti sebuah episode Game of Thrones, dan Bjorn Shen telah mengalami pasang surut.

Chef pemilik Artichoke di kawasan Bugis ini memulai bisnisnya delapan tahun lalu, sebuah perjalanan panjang dalam kancah kuliner Singapura yang selalu berubah-ubah. Kemudian dia mengembangkan sayapnya dengan membuka restoran ayam goreng Bird Bird, yang ditutup November lalu. “Kita semua tahu statistik mengenai restoran dan kafe di Singapura, dan bagaimana 7/10 restoran tidak akan bertahan dalam beberapa tahun pertama. Kami pernah bermain. Kami kalah. Tapi saya senang kami tetap mencoba,” katanya.

Ini merupakan titik terendah dalam karier chef mana pun; terutama chef yang kepribadiannya menyatu dengan restorannya, sampai ke nama-nama yang unik (selain Bird Bird, Bjorn juga meluncurkan merek es krim bernama Neh Neh Pop).

“Saya mendapat pukulan telak,” ujar Bjorn dengan jujur tentang usaha yang gagal tersebut.

Namun, seperti seorang pemilik restoran garang sejati, ia bangkit kembali dengan cepat. Pada bulan April tahun ini, dia dikukuhkan sebagai salah satu dari tiga juri, bersama dengan alumni MasterChef Australia, Audra Morrice, dan sesama koki lokal, Damian D’Silva, di musim perdana MasterChef Singapura. Acara ini ditayangkan pada 2 September di Channel 5.

“Saya menyantap makanan yang sangat lezat dalam acara ini, dan diperlihatkan beberapa ide yang sangat kreatif,” ujar Bjorn tentang pengalamannya.

Meskipun dia bercanda bahwa dia memiliki “wajah untuk radio”, Bjorn memiliki cukup banyak pengalaman di bidang TV, juga muncul di acara reality show Ultimate Brocation di Kix, acara kompetisi memasak di Toggle, Eat List Star, dan menjadi pembawa acara di dokumenter Channel NewsAsia, Savouring the Future, yang berdurasi delapan episode.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *