Presiden apresiasi inflasi terkendali 3,08 persen lebih rendah dari AS
Jika dibandingkan dengan negara lain, Argentina memiliki tingkat inflasi sebesar 113 persen. Inilah pertumbuhan ekonomi, tidak peduli seberapa pendeknya. Türkiye (inflasi) 47 persen, India 7,4 persen. UE 5,3 persen, Amerika 3,2 (persen), AS 3,08 (persen)
Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi inflasi Indonesia pada Juli 2023 terkendali sebesar 3,08 persen dan tercatat lebih rendah dibandingkan inflasi Amerika Serikat.“Kalau kita bandingkan dengan negara lain, inflasi Argentina 113 persen. Ini pertumbuhan ekonomi, betapapun rendahnya. Turki (inflasi) 47 persen, India 7,4 persen, UE 5,3 persen, Amerika 3,2 (persen), kita 3,08 (persen),” kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Nasional Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Presiden menekankan pentingnya pengendalian inflasi selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
Menurut Presiden, pengendalian inflasi di Indonesia tidak hanya dilakukan melalui kombinasi nilai tukar, suku bunga, harga dan ketersediaan barang, tetapi juga melalui kebijakan moneter dan fiskal yang diambil pemerintah.
Diakui Kepala Negara, pemantauan harga komoditas pangan di pasar masih terkendali, kecuali beras.
Pasalnya, sejumlah negara pengekspor beras, seperti India, memutuskan tidak mengekspor beras demi menjaga ketahanan pangan dalam negeri.
“Saya ketemu Menteri Bangladesh, PM India, kok harga beras tidak naik, tidak semua ekspor,” ujarnya.