Praktisi merekomendasikan untuk melakukan investasi jangka panjang pada tahun politik
Jakarta (ANTARA) – Perencana keuangan Ajik Purnomoputro menyatakan investasi jangka panjang cenderung lebih stabil dibandingkan investasi jangka pendek sehingga lebih aman menanamkan modal pada produk investasi jangka panjang di tahun politik.“Sejarah menunjukkan bahwa pasar sering mengalami volatilitas pada tahun-tahun pemilu… Namun volatilitas ini hanya terjadi sementara, sehingga investor sebaiknya fokus pada investasi jangka panjang,” kata Ajik saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Menurut Ajik yang menjabat sebagai Kepala Seksi Pengembangan Pasar Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, selain volatilitas pasar, faktor lain yang juga dapat menghambat perkembangan investasi di tahun politik adalah ketidakpastian politik karena dapat mengganggu stabilitas perekonomian dan pasar keuangan.
Baca juga: Berikut 3 Tips Milenial Hadapi Inflasi Tinggi
Selain itu, Ajik mengatakan perubahan kebijakan pemerintah di tahun politik juga menjadi faktor penghambat investasi karena dapat mempengaruhi perkembangan sektor tertentu.
“Dalam tahun politik, investor perlu mewaspadai perubahan, terutama hal-hal yang berdampak langsung terhadap hasil investasinya, yang biasa disebut dengan faktor pendorong, dan melakukan mitigasi risiko untuk menghadapinya,” ujarnya.
Faktor lainnya, lanjut pemegang lisensi Certified Financial Planner (CFP) dan Certified Security Analyst (CSA) ini, adalah fluktuasi mata uang karena dapat menimbulkan potensi kerugian di bidang investasi.
Meski begitu, Ajik meyakini penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu), Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), serta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 tidak akan berdampak negatif terhadap modal dalam negeri.