PLN EPI memasok 2,5 juta ton biomassa untuk cofiring PLTU pada tahun 2024
Mamit optimistis PLN EPI mampu memenuhi target kebutuhan 10 juta ton biomassa untuk cofiring PLTU pada tahun 2025 mengingat potensi biomassa di dalam negeri cukup melimpah.
“Pemetaan biomassa di Indonesia saat ini mencapai 500 juta ton. Dengan target 10 juta ton pada tahun 2025, Insya Allah bisa kita penuhi dengan memanfaatkan limbah dan energi hutan tanaman,” ujarnya.
Untuk itu PLN EPI aktif menyelenggarakan berbagai pelatihan antara lain pembibitan, tanaman organik, dan silase. Sejauh ini kegiatan tersebut telah dilaksanakan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam waktu dekat akan diduplikasi di daerah lain yakni Kupang, Cilacap, dan Tasikmalaya.
Pada tahun 2023, pasokan biomassa PLN EPI berasal dari sisa/limbah pertanian, perkebunan dan kehutanan seperti serbuk gergaji, sekam padi, tongkol jagung, ampas tebu, pelet tandan kosong sawit, cangkang sawit, cangkang kemiri dan serpihan kayu dari ranting dan tanaman yang ditanam kembali. . karet, bahkan BBJP dari olahan sampah kota.
PLN EPI juga membuka peluang bagi warga untuk menjual cabang-cabang pembangkit yang akan diolah menjadi energi terbarukan biomassa sebagai pengganti batu bara PLTU.
Dengan indeks harga biomassa sebesar 1,2 dari harga batu bara, hanya akan meningkatkan BPP (biaya produksi) sebesar 0,5 sen AS, jauh lebih murah dibandingkan energi terbarukan lainnya.
Baca juga: PLN EPI manfaatkan limbah tepung sawit untuk uji cofiring PLTU
Baca juga: PLN EPI Gandeng Jepang Perkuat Rantai Pasokan LNG dan Energi Ramah Lingkungan
Wartawan: Faisal Yunianto
Redaktur: Nurul Aulia Badar
Hak Cipta © ANTARA 2024