Pertempuran Gaza memanas usai resolusi PBB terkait bantuan kemanusiaan
“Kami akan terus menyerang. Sampai Hamas tersingkir. Sampai para sandera dikembalikan,” tulis Menteri Energi Israel Israel Katz, yang merupakan anggota kabinet keamanan, dalam postingan di X.
Hamas mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya telah kehilangan kontak dengan kelompok yang dikatakan bertanggung jawab atas lima sandera Israel akibat pemboman Israel.
Seorang juru bicara militer Israel menggambarkan pernyataan itu sebagai “terorisme psikologis” dari Hamas.
Pejabat kesehatan dan media Hamas mengatakan serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Nusseirat di Gaza tengah menewaskan tiga orang termasuk seorang jurnalis saluran TV Aqsa milik Hamas dan dua kerabatnya.
Militer Israel menyatakan bahwa mereka tidak pernah dengan sengaja menargetkan jurnalis. Mereka menyatakan penyesalan atas kematian warga sipil dan menyalahkan Hamas yang didukung Iran karena beroperasi di daerah padat penduduk, dengan alasan bahwa Israel tidak akan pernah aman sampai kelompok tersebut dilenyapkan.
Radio Aqsa Hamas kemudian mengatakan pesawat Israel telah membom dan menghancurkan markas besar stasiun TV dan radio Aqsa di Kota Gaza.
Seorang juru bicara IDF menolak mengomentari laporan Palestina bahwa pasukan Israel telah memulai serangan darat di dekat Kerem Shalom, sebelah timur Penyeberangan Rafah ke Mesir.
Israel telah lama mengusir penduduk dari wilayah utara Gaza, dan pasukan Israel juga membombardir sasaran di bagian tengah dan selatan wilayah pesisir kecil tersebut.
“Mereka meminta orang-orang untuk pergi ke (kota Gaza tengah) Deir al-Balah, tempat mereka melakukan pengeboman siang dan malam,” kata Ziad, seorang petugas medis dan ayah enam anak, kepada Reuters melalui telepon.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan dalam sebuah posting di X bahwa mereka telah mengevakuasi beberapa orang yang tewas dan terluka pada hari Sabtu setelah sebuah rumah ditembaki di Deir al-Balah.
Di Gaza selatan, pelayat Palestina menghadiri pemakaman empat anggota keluarga yang tewas dalam serangan udara Israel di Khan Younis.
“Hukum internasional telah runtuh… Jika Israel berada di posisi Palestina, dunia tidak akan tinggal diam dan akan bertindak,” kata Ramzy Aidy, warga Gaza yang memiliki gelar doktor di bidang hukum.
Sumber: Reuters
Baca juga: Israel akan mengakhiri serangan darat di Gaza, memasuki perang fase 3
Baca juga: Resolusi Dewan Keamanan PBB Dinilai Tak Cukup Atasi Bencana Kemanusiaan di Gaza
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2023