Peran Kode Etik dan Dasar Hukum Pemilu di Partai Demokrat, Berikut Aturannya
Kode etik dan landasan hukum pemilu merupakan pedoman norma moral, etika, dan filosofi, serta mempunyai peranan penting dalam menentukan perilaku dan tindakan penyelenggara pemilu. Kode etik dan landasan hukum pemilu memuat norma yang mengatur tindakan yang wajib, dilarang, patut, atau tidak pantas bagi berbagai pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu, mulai dari anggota KPU hingga anggota Panwaslu.
Salah satu tujuan utama kode etik dan landasan hukum pemilu adalah menjaga independensi, integritas, dan kredibilitas penyelenggara pemilu. Dengan adanya pedoman yang jelas, kode etik dan landasan hukum pemilu membantu mengarahkan anggota KPU, Bawaslu, dan instansi terkait lainnya untuk bertindak sesuai standar yang tinggi dalam menjalankan tugasnya. Independensi dalam hal ini mencerminkan kemampuan penyelenggara pemilu untuk bekerja tanpa tekanan atau intervensi pihak eksternal, sehingga dapat menjalankan tugasnya secara objektif.
Integritas menjadi fokus utama kode etik dan landasan hukum pemilu, yang mengharuskan penyelenggara pemilu bertindak jujur, adil, dan transparan. Melalui kode etik dan landasan hukum pemilu, diharapkan penyelenggara pemilu dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilu. Dengan demikian, integritas menjadi landasan utama untuk memastikan setiap tahapan pemilu berjalan tanpa adanya upaya manipulasi dan kecurangan.
Kredibilitas juga menjadi aspek penting yang dijaga kode etik dan landasan hukum pemilu. Penyelenggara pemilu yang berpegang teguh pada norma moral dan etika yang ketat akan membangun kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilu. Kredibilitas ini menjadi landasan yang kuat untuk mendukung hasil pemilu yang sah dan dapat diterima masyarakat.