NEWS

Berita Trending Terupdate

KasusotomotifUmumUnik

Pengertian Kata Kerja Bahasa Jepang, Ketahui Perubahan Bentuk dan Penggolongannya

e.言え。Yaitu. (Mengatakan.)

Dengan menggunakan bentuk imperatif, seseorang dapat dengan jelas memberikan instruksi atau perintah kepada orang lain dalam bahasa Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk imperatif mempunyai peranan penting dalam struktur kalimat bahasa Jepang dalam konteks pemberian instruksi atau perintah.

4. Bentuk masu

Dalam bahasa Jepang, kata kerja biasanya berubah bentuk tergantung waktu dan keadaan. Salah satu bentuk kata kerja yang umum digunakan adalah bentuk -masu. Bentuk -masu digunakan untuk menyatakan tindakan sopan atau formal, dan juga untuk menyatakan tindakan yang sedang atau akan terjadi.

Contoh pola kalimat penggunaan bentuk -masu adalah dengan menambahkan -masu di akhir kata kerja. Misalnya, kata kerja 行く (iku) yang berarti “pergi” akan menjadi 行きます (ikimasu) untuk menyatakan “Aku pergi” dalam bahasa yang sopan.

Beberapa contoh kalimat dalam bahasa Jepang yang menggunakan kata kerja bentuk -masu adalah:

a.行きます (ikimasu) – Aku pergi.

b.食べます (tabemasu) – Saya makan.

c.読みます (yomimasu) – Saya membaca.

Bentuk -masu digunakan untuk kata kerja kelompok pertama (kata kerja yang diakhiri dengan suku kata hiragana seperti う, る, dan つ). Ini adalah bentuk yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan dalam situasi formal.

5. -bentuk

Bentuk -te dalam bahasa Jepang merupakan konjugasi kata kerja yang digunakan untuk membuat variasi kalimat dalam percakapan sehari-hari. Bentuk -te ini tidak mempunyai arti tersendiri, tetapi dapat memberikan arti atau ungkapan tertentu dalam suatu kalimat bila digabungkan dengan kata lain.

Misalnya, ketika kata kerja konjugasi -te digunakan dengan konjungsi “kara” (of), kata tersebut digunakan untuk menyatakan rangkaian waktu atau kondisi sebelum peristiwa atau situasi tertentu. Selain itu, bentuk -te juga digunakan untuk memberikan instruksi atau perintah.

Beberapa contoh kalimat dalam bahasa Jepang yang menggunakan kata kerja bentuk -te adalah:

a.食べてください (tabete kudasai) – Silakan makan.

b.歩いてから家に来てください (aruite kara ie ni kite kudasai) – Silakan datang setelah berjalan.

c.飲んで、歌って、踊って楽しんだ (nonde, utatte, odotte tanoshinda) – Minum, bernyanyi, menari, dan bersenang-senang.

Dengan menggunakan bentuk -te, variasi kalimat dalam bahasa Jepang bisa lebih variatif dan memberikan nuansa berbeda dalam percakapan sehari-hari.

6. Bentuk Pasif

Bentuk pasif dalam bahasa Jepang merupakan konjugasi kata kerja yang mengubah suatu kata kerja menjadi bentuk pasif atau kata kerja yang menerima tindakan. Untuk membentuk bentuk pasif suatu kata kerja, terlebih dahulu kita harus mengubah kata kerja tersebut menjadi bentuk dasarnya (kosa kata) lalu menambahkan akhiran -reru atau -rareru. Misalnya, kata kerja 書く (kaku) yang berarti “menulis” jika diubah ke bentuk pasif akan menjadi 書かれる (kakareru) yang berarti “tertulis”.

Beberapa contoh kalimat dalam bentuk pasif:

a.本が買われました。(Hon ga kawaremashita.) – Buku dibeli.

b.ケーキが食べられますか?(Kēki ga taberaremasu ka?) – Bisakah kue dimakan?

c.彼女が招待された。 (Kanojo ga shoutai sareta.) – Dia diundang.

Dengan menggunakan bentuk pasif, kita dapat menunjukkan bahwa subjek kalimat menerima tindakan dari kata kerja. Dalam pola kalimat, kita dapat menggunakan kata kerja dalam bentuk negatif (verb + nai) dan dalam bentuk positif (verb + masu) sesuai dengan kebutuhan kalimat yang ingin kita sampaikan. Bentuk pasif ini sangat penting dan umum digunakan dalam percakapan sehari-hari di Jepang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *