PBB: Dalam 4 hari, hanya 62 truk bantuan bisa masuk ke Gaza
PBB (ANTARA) – Hanya 62 truk yang berhasil masuk melalui penyeberangan Rafah ke Gaza dalam empat hari terakhir, padahal rata-rata sebelum perang adalah 500 truk per hari, kata badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Kamis. (26/10).Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan muatan terbaru berupa air, makanan, dan pasokan medis yang diangkut dengan truk dari Mesir telah didistribusikan ke sejumlah fasilitas kesehatan dan pengungsi di Gaza yang terkepung.
“Bahan bakar, yang sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan generator cadangan, tetap dilarang oleh otoritas Israel,” kata OCHA. Akibatnya, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) hampir kehabisan cadangan bahan bakarnya dan mulai mengurangi operasinya secara signifikan.
Lynn Hastings, koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel terus memberi tahu orang-orang di Kota Gaza bahwa mereka yang tetap tinggal di rumah mereka akan menempatkan diri mereka dalam risiko.
Menurut Hastings, peringatan dini tidak ada bedanya bagi masyarakat yang tidak bisa mengungsi karena tidak punya tempat tujuan atau tidak mampu bergerak.
“Ketika jalur evakuasi dibom, ketika masyarakat di utara dan selatan terjebak dalam konflik, ketika kebutuhan untuk bertahan hidup tidak ada lagi, dan ketika tidak ada jaminan untuk kembali, masyarakat dihadapkan pada pilihan yang mustahil,” kata Hastings. “Tidak ada tempat yang aman di Gaza.”
Koordinator mengingatkan bahwa perilaku konflik bersenjata di mana pun diatur oleh hukum humaniter internasional, yang berarti bahwa warga sipil harus dilindungi dan dapat memperoleh kebutuhan penting untuk bertahan hidup di mana pun mereka berada dan apakah mereka memilih untuk melarikan diri atau tetap tinggal.