NEWS

Berita Trending Terupdate

UmumUnik

Para pemain timnas menyambut positif kehadiran Akademi Sepak Bola Papua

Jakarta (ANTARA) – Tiga anggota tim nasional sepak bola Indonesia yakni Elkan Baggot, Rafael Struick, dan Pratama Arhan menyambut baik kehadiran Papua Football Academy (PFA), akademi sepak bola yang diluncurkan PT Freeport Indonesia (PTFI) pada Juli lalu. 2022.FPA kini memiliki 30 peserta binaan dan akan menyambut 30 calon peserta baru yang diperoleh dari ajang Pencarian Bakat PFA 2023 yang digelar di tujuh kota/kabupaten di Papua yakni Timika, Jayapura, Merauke, Nabire, Waropen, Serui dan Biak Numfor.

“Kerja keras yang dilakukan dengan berinvestasi di akademi sepak bola merupakan suatu hal yang luar biasa. Seperti yang saya katakan tadi, saya percaya. Ini usia yang masih sangat dini,” kata Elkan, saat ditemui di Jakarta, Senin.

Baca juga: Pesan Arhan, Elkan dan Rafael untuk Juniornya di Timnas U-17

Elkan menilai kehadiran PFA merupakan suatu hal yang luar biasa baginya, mengingat menurutnya pembinaan sepak bola sejak dini merupakan cikal bakal pesepakbola hebat di masa depan.

Bek yang bermain untuk klub kasta kedua Inggris, Ipswich Town ini kemudian berpesan kepada anak-anak PFA untuk menikmati setiap menit bermain sepak bola dalam proses panjang menjadi pesepakbola hebat Indonesia di masa depan.

Rafael Struick juga mengatakan hal yang sama seperti Elkan. Pesepakbola klub kasta kedua Belanda, ADO den Haag, pun meminta anak-anak PFA untuk gemar bermain sepak bola.

Menurutnya, dengan hal tersebut maka pengembangan keterampilan bermain si kulit bundar siswa akan terasah dengan sendirinya dan lebih mudah untuk dilaksanakan.

“Nikmati saja permainannya dan lakukan semampumu. Kalau keadaannya membaik, kariermu akan mengalami kemajuan. Hal-hal baik akan datang,” kata Rafael.

Sementara itu, Pratama Arhan mengatakan, keberadaan PFA menjadi kabar baik bagi sepak bola Indonesia sehingga kedepannya bisa ditemukan pesepakbola baru asal Papua seperti Elie Aiboy dan Boaz Salossa di masa lalu, serta Ricky Kambuaya dan Ramai Rumakiek di masa lalu. masa lalu. Sekarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *