OJK: DPS berperan dalam mengembangkan industri keuangan syariah
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah tercatat sebesar 9,14 persen untuk indeks literasi dan 12,1 persen untuk indeks inklusi keuangan syariah.
Kondisi ini menunjukkan perlunya terus mempercepat tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah dengan kolaborasi semua pihak untuk mencapai target literasi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia sebesar 50 persen.
“Hal ini perlu dilakukan guna mencapai target literasi ekonomi dan keuangan syariah yang disampaikan Wapres pada Konferensi Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah keenam awal bulan ini, yaitu target 50 persen,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menargetkan literasi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mencapai 50 persen dibandingkan posisi saat ini sebesar 23,3 persen.
Ma’ruf mengatakan, seiring meningkatnya literasi ekonomi dan keuangan syariah, maka penerimaan dan penggunaan produk ekonomi dan keuangan syariah oleh masyarakat juga akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan kontribusi sektor ekonomi dan keuangan syariah terhadap perekonomian nasional.
Menurut Ma’ruf, saat ini tingkat literasi ekonomi dan keuangan syariah sebesar 23,3 persen masih belum ideal. Tingkat literasi ini turut mempengaruhi pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia yang hanya berkisar 10,9 persen.
Baca juga: OJK: Pangsa pasar perbankan syariah Indonesia tumbuh 7,3 persen
Baca juga: OJK terus perkuat literasi keuangan syariah
Baca juga: Wapres: Fintech Syariah Bisa Berperan Dorong Inklusi Keuangan Syariah
Wartawan: Martha Herlinawati Simanjuntak
Redaktur: Biqwanto Situmorang
HAK CIPTA © ANTARA 2023