OIKN mengunjungi BKKBN untuk mempelajari praktik baik penanganan stunting
Ditegaskannya, penanganan stunting termasuk dalam pelaksanaan P pertama, yakni persiapan pemberian pengabdian kepada masyarakat di IKN.
Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyambut baik audiensi OIKN untuk mempersiapkan SDM Indonesia yang unggul.
Menurutnya, ada daerah tertentu yang angka stuntingnya tinggi namun aksesnya sangat sulit dijangkau sehingga diperlukan konsep migrasi penduduk yang sangat baik untuk keseimbangan penduduk di suatu daerah.
Ia berharap konsep keluarga berkualitas dengan keberadaan IKN dapat menjadi contoh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi sehingga dapat ditiru oleh daerah lain.
“Kita punya Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan di enam kecamatan kita sudah punya TPK. Khusus stunting itu bagian dari pengembangan kualitas keluarga, jadi ini sangat menarik karena kita akan menciptakan lingkungan dan komunitas baru yang harus tenang saja, jangan membuat sesuatu yang salah,” ujarnya.
Ia berharap prevalensi stunting di wilayah IKN tidak lebih dari 8 persen. Untuk itu, penting untuk mendaftarkan pasangan sebelum menikah agar anak terhindar dari risiko stunting.
Reporter: Lintang Budiyanti Prameswari
Redaktur: Budhi Santoso
HAK CIPTA © ANTARA 2023