Needem mengatakan, sebaiknya menteri peserta pemilu 2024 mundur
Kalau sibuk mengurus pencalonan, mengurus kampanye, tidak akan bisa membantu pemerintah secara maksimal
Jakarta (ANTARA) – Direktur Eksekutif Persatuan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan para menteri Kabinet Indonesia Maju yang terlibat aktif dalam pesta demokrasi Pemilu Serentak 2024 sebaiknya mengundurkan diri dari jabatannya di pemerintahan.”Karena kan, menteri itu pembantu presiden, dan kalau disuruh, dia kerja fulltime, itu saja. Karena kalau dia lebih sibuk ngurus pencalonan, ngurus kampanye, dia menang. Saya tidak bisa membantu pemerintah secara maksimal,” kata Khoirunnisa dalam diskusi di kantor Kementerian Koordinator. PMK, Jakarta, Senin.
Meski tak mundur dari jabatannya, ia berharap setidaknya para menteri yang terlibat dalam pemilu 2024 harus mengambil cuti.
Baca juga: Mahfud Beri Izin Langsung ke Jokowi Cuti Seminggu Sekali Saat Kampanye,
Menurutnya, masa menjelang kampanye yang resmi dimulai pada November 2023 merupakan masa krusial bagi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam menjalankan tugasnya.
“Kalau masa kampanye, mereka harus cuti. Sekarang, (mereka) bisa berdalih, ini belum masa kampanye, dan belum ada calon. Ini yang harus diantisipasi Bawaslu,” imbuhnya.
Kemudian, Khoirunnisa menambahkan, Bawaslu tidak perlu menunggu masa kampanye untuk melakukan pengawasan, agar tidak terjadi pelanggaran kewenangan oleh menteri-menteri yang terlibat dalam Pemilu Serentak 2024.
“Kemarin ada beberapa hal yang tidak ditindaklanjuti oleh Bawaslu, karena belum masa kampanye, belum ada calon. Nah, ini yang lebih krusial menurut saya,” ujarnya.
Sekadar informasi, setidaknya ada dua menteri Kabinet Indonesia Maju yang resmi mendaftar sebagai calon Pilpres 2024, yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (cawapres).