NEWS

Berita Trending Terupdate

UmumUnik

Mimpi basah setelah sahur, apakah membatalkan puasa?

Artinya: Pena untuk mencatat amal diangkat dari tiga golongan, yaitu dari orang yang tidur hingga bangun, dari anak laki-laki hingga ia dewasa, dan dari orang gila hingga ia berakal.

Baca juga: Perlukah Bangun Sahur dengan Pengeras Suara?
Baca juga: MUI Ajak Khatib Edukasi Masyarakat Tak Bangun Sahur dengan Pengeras Suara

Manusia juga pada dasarnya tidak mempunyai kekuatan untuk menghindari mimpi basah dan juga tidak mampu menahannya.

Allah SWT tidak membebani manusia dan tidak menuntut tanggung jawab kecuali sesuai dengan kemampuannya, sebagaimana tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 286.

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۗ لَهَا مَا كَسَبَت ْ وَعَلَي ْهَا مَا اكْتَسَبَتْۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِ Insya Allah كَمَا حَمَلْتَ هٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَاۚ رَبَّنَا وَلُا تَ Insya Allah نَاۗ وَارْحَمْنَاۗ اَ نْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَࣖ

Artinya : Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai kemampuannya. Baginya ada (pahala) atas (kebajikan) yang diperjuangkannya dan baginya ada (juga) sesuatu (siksaan) atas (kejahatan) yang dilakukannya. (Mereka berdoa,) “Ya Tuhan kami, janganlah hukum kami jika kami lupa atau kami berbuat salah. Ya Tuhan kami, jangan bebankan kami dengan beban yang berat seperti Engkau membebani orang-orang sebelum kami. kami tidak dapat menanggungnya. Maafkan kami, maafkan kami, dan kasihanilah kami. Engkau adalah pelindung kami. Maka bantulah kami dalam menghadapi orang-orang kafir.”

Baca juga: Pendek atau Panjang, Bagaimana Seharusnya Tarawih Dilakukan?
Baca juga: Perang Takjil Berkah di Bulan Ramadhan, Tapi Hati-hati Jangan Berlebihan

Wartawan : Asep Firmansyah
Editor: Gilang Galiartha
Hak Cipta © ANTARA 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *