Menuju Indonesia Emas 2045 memerlukan transformasi perekonomian yang lebih produktif
Misalnya tahun ini negara hanya bisa belanja Rp3.099 triliun, tahun depan bisa belanja Rp3.300 triliun, jadi terbatas. Sedangkan kebutuhan infrastruktur saja sangat-sangat besar, kata Titik.
Mempertimbangkan hal tersebut, pemerintah telah menerapkan inovasi pembiayaan seperti Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk membiayai proyek-proyek yang dapat dibiayai bersama. Selain itu, pendalaman pasar juga perlu dilakukan agar alternatif pembiayaan bisa diperoleh di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Mereka juga dikatakan punya Dana Kekayaan Negara dan Skendaraan misi khusus di Kementerian Keuangan untuk mengelola dana yang tidak ada dalam APBN.
Terakhir, memperkuat ketahanan dan mitigasi risiko secara kolaboratif mengingat APBN Indonesia masih dalam posisi defisit sehingga diperlukan pembiayaan dari utang yang dikelola. bijaksana (bijaksana).
“Belanja pemerintah pusat ditujukan untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi, penguatan pengeluaran lebih baikmendorong subsidi yang lebih tepat sasaran, dan meningkatkan pemerataan pembangunan dan penciptaan lapangan kerja,” ujarnya.
Wartawan : M Baqir Idrus Alatas
Redaksi : M.Tohamaksun
HAK CIPTA © ANTARA 2023