Menlu RI kecewa DK PBB gagal setujui resolusi gencatan senjata di Gaza
Oleh karena itu, meskipun AS sangat mendukung perdamaian abadi di mana Israel dan Palestina dapat hidup damai dan aman, kami tidak mendukung seruan resolusi untuk gencatan senjata yang hanya akan menjadi benih perang berikutnya, katanya sambil menambahkan.
Lebih dari 17.000 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 46.000 lainnya terluka di Gaza akibat serangan udara dan darat Israel yang terus menerus, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Sekitar 70 persen korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, dan sekitar 1,8 juta penduduk mengungsi ke daerah yang lebih aman.
Israel melancarkan perang di Gaza sebagai tanggapan atas serangan lintas batas yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober. Serangan itu menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel dan 240 lainnya disandera ke Gaza.
Gencatan senjata selama seminggu memungkinkan pembebasan sekitar 100 sandera dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, meski jumlahnya sangat kecil dibandingkan sebelum perang.
Setelah gencatan senjata berakhir pada 1 Desember, jumlah bantuan kembali dikurangi dan Israel melanjutkan serangannya ke wilayah kantong Palestina.
Baca juga: Menlu Retno: Dua Relawan MER-C Indonesia Ingin Tinggal di Gaza
Baca juga: Seorang Relawan MER-C Berhasil Dievakuasi dari Gaza
Reporter: Yashinta Difa Pramudyani
Redaktur: Anton Santoso
HAK CIPTA © ANTARA 2023