NEWS

Berita Trending Terupdate

Umum

Menilik peluang investasi dan pembiayaan infrastruktur di IKN

Pembangunan atau groundbreaking dari investor swasta tidak menggunakan dana APBN.

Jakarta (ANTARA) – Infrastruktur yang kokoh dan berkelanjutan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi suatu negara. Di Indonesia, pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mendukung konektivitas dan pemerataan pertumbuhan ekonomi.IKN Nusantara merupakan ibu kota baru Indonesia yang telah didirikan dan diatur dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022.

Letaknya di pesisir timur Pulau Kalimantan dengan luas IKN Nusantara hampir empat kali lipat luas Jakarta, yakni 256.142 hektar dan luas laut 68.189 hektar.

Ibukota Kepulauan (IKN) bukan sekadar proyek, melainkan peluang investasi besar-besaran yang membuka pintu bagi investor, baik domestik maupun internasional, untuk berkontribusi dalam menciptakan infrastruktur yang modern dan efisien.

Berbagai peluang investasi dan pembiayaan tersedia untuk mewujudkan IKN guna meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di seluruh nusantara Indonesia.

Dengan peluang investasi yang melimpah di IKN dan komitmen Pemerintah dalam memajukan infrastruktur, IKN mempunyai potensi besar dalam mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia guna mewujudkan masa depan negeri ini yang lebih baik.

Otoritas Ibu Kota Kepulauan (OIKN) menyatakan pengembangan IKN tidak hanya menjadi peluang perekonomian nasional, namun juga peluang global. Sebab, perpindahan ibu kota negara dari satu pulau ke pulau lain baru terjadi di Indonesia belakangan ini.

Peluang investasi

Pemerintah telah mengembangkan berbagai insentif kompetitif untuk mendukung investasi di IKN, dengan tujuan memudahkan kegiatan usaha.

Termasuk kepemilikan tanah tanpa biaya BPHTB, serta kepemilikan/hak pakai yang kompetitif, seperti HGU 95 tahun, HGB 80 tahun, dan HPL 80 tahun.

Selain itu, Pemerintah juga memberikan pembebasan biaya kompensasi kepada pemilik usaha atau investor terkait dengan tenaga kerja asing, serta memberikan dukungan penyediaan perumahan primer bagi pemilik usaha atau investor dan karyawannya.

Ada pula insentif fiskal berupa tax holiday, PPN dan pajak barang mewah, super deduction, serta pembebasan bea cukai selama 4-6 tahun.

OIKN telah menyiapkan 12 paket investasi prioritas pengembangan kawasan IKN yang meliputi energi baru terbarukan, jaringan telekomunikasi, transportasi, perumahan, pengolahan air, pengolahan sampah, infrastruktur digital, infrastruktur komersial, pelayanan kesehatan, fasilitas sosial dan umum, layanan pendidikan. , dan kawasan industri.

Sejauh ini OIKN telah menerima 284 letter of Intent (LoI) atau pernyataan ketertarikan dari investor swasta untuk terlibat dalam pengembangan IKN Nusantara. LoI pengembangan IKN masih didominasi oleh negara-negara ASEAN.

“Terbanyak masih berasal dari Singapura dengan 27 LoI, kemudian Jepang dengan 25 LoI, Malaysia dengan 19 LoI dan juga terdapat 17 LoI dari Tiongkok,” kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono.

Pada minggu ketiga September 2023, OIKN akan melakukan peletakan batu pertama bagi investor swasta untuk sektor hotel, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan olahraga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *