NEWS

Berita Trending Terupdate

UmumUnik

Meneladani warisan abadi Gus Dur

Gus Dur mungkin tak sering hadir di tengah keluarganya, namun ia meninggalkan warisan yang diteruskan oleh anak dan istrinya.

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Gus Dur meminta maaf kepada anak-anaknya.

Gus Dur meminta maaf kepada anak-anaknya karena tidak pernah menempatkan keluarga sebagai prioritas utama. Bagi Gus Dur, selalu ada agama, negara, dan NU yang menjadi prioritas.

Inaya mengenang Gus Dur sebagai seorang ayah yang tidak pernah memaksakan kehendak kepada anak-anaknya. Kebersamaan mereka lebih banyak diiringi dengan canda dan tawa, bukan ceramah.

Jadi kalau Gus Dur dikatakan sosok demokratis, begitu pula sikap di dalam negeri. Keluarga percaya ini bukan sebuah gambar.

Hal ini bertolak belakang dengan sebagian orang yang di luar menjual demokrasi, malah berada dalam keluarga otoriter, sedangkan sikap Gus Dur sama saja, baik di luar maupun di dalam keluarga.

Inaya mengatakan, Gus Dur dan istri selalu seperti tim yang saling melengkapi. Bu Sinta bertugas di bidang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, sedangkan Gus Dur memperjuangkan demokrasi.

Ketika Gus Dur telah meninggal dunia, akhirnya semua anak bersama-sama melanjutkan apa yang dibawakan Gus Dur,

Bagi Inaya, warisan Gus Dur yang harus dilestarikan bukanlah uang, melainkan nilai-nilai kehidupan yang perlu dijaga dan dipertahankan.

tangkapan ke-14

Memperingati hari wafatnya (haul) Gus Dur, menjadi salah satu momen keluarga Gus Dur menebar keteladanan.

“Waktu bapak saya meninggal, apalagi dari kelompok marjinal, mereka bilang: jadi sekarang siapa yang mendampingi kami, Gus Dur tidak ada, siapa yang akan membantu kami? selesai dan mungkin tidak akan pernah selesai. “Jadi ya, menurut saya, ada orang-orang itu yang menjadi bahan bakarnya ya, yang menjadi bahan bakar untuk terus berjalan,” jelas Inaya.

Masing-masing anak Gus Dur mendapat giliran menjadi ketua panitia pengangkutan. Tahun ini, Inaya dilantik menjadi ketua panitia haul Gus Dur ke-14 yang digelar pada Sabtu, 16 Desember 2023.

Dalam setiap haulnya, pihak keluarga selalu mengenang apa yang dilakukan Gus Dur semasa hidupnya, pelajaran apa yang diajarkan Gus Dur kepadanya. Warisan Gus Dur tersampaikan dalam setiap haulnya.

Haul Gus Dur ke-14 mengusung tema “Meniru Budaya Etika Demokrasi Gus Dur”.

Menurut Inaya, haul ini ingin menampilkan pemikiran dan kontribusi Gus Dur terhadap demokrasi.

“Kalau kita bicara demokrasi di negeri ini, itu yang akan kita bicarakan nanti. Itu mungkin terkait dengan situasi Indonesia saat ini, tapi ternyata masih relevan,” kata Inaya.

Editor: Masukkan M. Astro
Hak Cipta © ANTARA 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *