Masih aman, BPBD: Erupsi & awan panas Semeru jauh dari pemukiman
Saat terjadi letusan, lanjutnya, kolom abu teramati berwarna putih, abu-abu, atau coklat dengan intensitas tebal mengarah ke selatan dan barat daya. Terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 142 detik.
Baca juga: Gunung Semeru Meletuskan Abu Setinggi 700 Meter
Aktivitas kegempaan Gunung Semeru pada 8 November 2023 pukul 06.00 – 12.00 WIB mencatat 22 kali gempa erupsi, satu kali gempa awan panas guguran, empat kali gempa guguran, empat kali gempa hembusan, empat kali gempa harmonik, dan dua kali gempa tektonik jauh.
Gunung Semeru masih berstatus waspada atau Level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak atau pusat letusan.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di radius 500 meter dari bantaran sungai sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena dampak meluasnya awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lemparan batu pijar.
Selain itu, kata dia, perlu diwaspadai potensi guguran awan panas, guguran lahar, dan lahar di sepanjang sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.
Baca juga: Gunung Semeru Masih Alami Letusan Gempa
Wartawan: Zumrotun Solichah
Redaktur: Risbiani Fardaniah
HAK CIPTA © ANTARA 2023