Dalam mitologi Cina, tiap tahunnya dikala perayaan Tahun Baru Imlek monster seram Nian hendak meneror desa. Nian hendak memakan segalanya, dari nyamuk sampai manusia. Bersamaan berjalannya waktu, penduduk desa menyadari kalau monster itu tiba tiap 365 hari buat membuat kekacauan saat sebelum menghilang kembali ke dalam hutan.
Baca Juga :
- Honda Brio Menjadi Mobil Yang Paling Banyak Dibeli di Indonesia Pada Tahun 2022
- Seorang Turis Nampak Kaget Melihat WC di Dalam Gubuk
- Sunarso Beli Saham BBRI Rp 1,3 Miliar
Jadi penduduk desa memutuskan kalau pada hari itu, mereka hendak mempersiapkan acara serta makan di hadapan leluhur buat proteksi. Sehabis bertahun- tahun bersembunyi semacam ini, seseorang pemuda timbul dengan ilham buat memakai petasan serta menakut- nakuti monster itu buat selamanya.
Begitulah legenda asal usul Tahun Baru Imlek, pula diketahui selaku Festival Masa Semi. Sebab tujuannya merupakan buat menakut- nakuti Nian serta mencegahnya kembali, riasan yang dipasang dikala imlek umumnya bercorak merah cerah serta keras.
Warna merah banyak digandrungi oleh warga Tionghoa pada biasanya sebab melambangkan kebahagiaan serta keberuntungan. Di dasar ini merupakan sebagian riasan terkenal yang digunakan buat menghasilkan kemeriahan perayaan Imlek, dikutip dari chinesenewyear. net, Rabu( 18/ 1/ 2023):
Paper cutting
Paper cutting merupakan kerajinan rakyat yang bisa dilihat di tiap masa, namun sangat menonjol sepanjang Festival Masa Semi ataupun imlek. Umumnya nampak di jendela, terjemahan literal namanya merupakan” bunga jendela”. Para pengrajin hendak dengan sulit payah membuat karya indah ini serta menempelkannya memakai lem.
Riasan ini umumnya berbentuk simbol serta perkata keberuntungan serta dibuat dari kertas merah. Sketsanya tercantum ikan, buah persik, biji- bijian, naga, burung phoenix serta banyak lagi.
Sebagian, semacam ikan, merupakan game kata buat berkah. Yang lain, semacam naga serta buah persik, merupakan simbol dari cerita rakyat serta legenda. Kebalikannya, biji- bijian serta foto terpaut mewakili harapan buat panen yang baik.
Dewa Pintu
Agama rakyat Tionghoa mencakup bermacam tipe dewa, dan tokoh sejarah yang dihormati( baik nyata ataupun legendaris). Salah satunya merupakan Dewa Pintu. Cocok namanya, lukisan dewa- dewa ini ditempel di pintu utama suatu rumah. Pintu masuk utama secara tradisional terdiri dari 2 pintu, sehingga para dewa senantiasa tampak berpasangan.
Pemburu iblis sangat populer Zhong Kui mempunyai wajah yang menakutkan. Inilah kenapa seluruh dewa pintu mempunyai mata yang marah, wajah yang bengkok, serta memegang senjata tradisional. Mereka siap melindungi keluarga dari setan ataupun roh apa juga.
Baca Juga :
- Ferdy Sambo Dituntut Seumur Hidup, Begitu Tuntutan Dari Keluarga Brigadir J
- Jalan Berbayar Adalah Solusi Kemacetan Menurut Dishub DKI
- Makna Dekorasi Tahun Baru Imlek, Dianggap Membawa Keberuntungan
Dalam cerita lain, Kaisar Taizong dari Dinasti Tang mendengar teriakan setan di malam hari. Ia memerintahkan 2 jenderal buat menjaganya di luar pintu. Tangisan itu tidak sempat terdengar lagi serta Kaisar memutuskan buat melekatkan potret para jenderal di pintu.
Walaupun riasan ini tidak sepopuler era modern, sebagian wilayah di Cina masih melaksanakan ini buat bawa kedamaian serta keberuntungan ke dalam rumah tangga.
Kata keberuntungan
Biasanya orang Tionghoa menghias rumah dengan menggantungkan perkata tertentu. Kata yang sangat universal merupakan fu, kebahagiaan serta nasib baik. Itu ditulis dengan kaligrafi di selembar kertas merah persegi. Ini setelah itu bisa ditempelkan ke bilik, pintu ataupun jendela.
Fu kerap dimasukkan ke dalam riasan lain, semacam potongan kertas serta lukisan. Selaku game kata, banyak yang suka membalikkan fu. Kata buat” terbalik”(倒/ Dào) merupakan homofon dari” di mari”(到). Game kata ini melambangkan kalau keberuntungan hendak tiba, ataupun telah terdapat di mari.
Game cerdik ini nyatanya diawali selaku suatu musibah. Bagi cerita, para pelayan seseorang pangeran mendekorasi manor buat liburan dengan melekatkan fu ke seluruh pintu. Tetapi, sebab buta huruf, salah satu fu berakhir terbalik. Pangeran sangat marah hendak perihal ini, menuntut kenapa mereka begitu ceroboh. Syukurlah, seseorang pelayan dapat berpikir kilat serta mengarang uraian buat game kata itu.” Aku senantiasa mendengar orang berkata kalau Yang Mulia penuh dengan keberuntungan,” katanya.” Serta saat ini, keberuntungan betul- betul terdapat di mari.”